Raih Posisi 5 Besar, Misi Realistis Presiden PSMS di Liga 1 2018
Bagi Kodrat Shah, mengurus klub sepakbola yang tak memiliki nilai tawar secara finansial bukanlah pilihan. Apalagi pria yang menjabat sebagai Ketua DPD Partai Hanura Sumut dan Ketua Organisasi Kepemudaan, Pemuda Pancasila (PP) Sumut ini, tak memiliki banyak waktu untuk mengurusi klub yang sebelumnya memiliki riwayat kurang menyenangkan.
Belum lagi, dirinya juga memiliki sejumlah perusahaan yang harus dijalani dengan sepenuh hati.
Namun, siapa sangka, Kodrat justru mendadak peduli untuk ikut membenahi manajemen klub yang lama terjerat dalam perpecahan itu.
"Awalnya saya ditunjuk pembina PSMS bapak Edy Rahmayadi menjadi ketua. Karena kesibukan saya yang cukup padat saya sempat menolak. Tapi karena beliau begitu peduli dengan PSMS, saya jadi terpanggil untuk membantunya," terang Kodrat Shah, usai rapat pengurus di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, Senin sore (18/12/17).
Apalagi perpecahan yang terjadi di tubuh kepengurusan yang berkepanjangan, membuat dirinya semakin tertantang untuk membenahi klub kecintaan warga Kota Medan ini.
Dengan pengalamannya memanage organisasi dan perusahaan, Kodrat memutuskan untuk terlibat langsung. Terbukti, di tangannya berita perpecahan dalam kepengurusan tak lagi menggema. Paling, hanya sebatas riak kekecewaan tersisa dari sejumlah oknum-oknum pengurus yang tak lagi dianggap.
Di tangannya jugalah PSMS mampu meraih prestasi menjanjikan dengan lolos ke Liga 1 setelah sempat terperosok ke jurang yang dalam. Lebih dari lima tahun, tim syarat sejarah ini harus terombang-ambing di kasta kedua.
Kini, lewat pencapaiannya itu, Kodrat pun memiliki ambisi yang lebih di musim mendatang. Tak tanggung-tanggung, dirinya pun memasang target lima besar di balik persiapan tim yang terbilang lambat.
Dibanding Bali United dan Sriwijaya FC yang jauh-jauh hari telah mengumumkan skuatnya, PSMS masih berkutat dengan perombakan manajemen dan pemain.
Tapi tetap, kondisi itu tak menyurutkannya memasang target tinggi. Alasannya pun cukup sederhana. Berkaca dari perjuangan keras yang ditampilkan para Serdadu Kinantan di atas lapangan hijau. Mereka tak pernah lelah dan mengenal kata menyerah.
"Kita lihat perjalanan pemain di babak 16 besar lalu. Beberapa kali mengalami kekalahan, saya sempat pesimistis dan berfikir kalau mereka akan gagal tahun ini. Tapi dengan kerja keras dan penuh keyakinan, mereka berhasil meraih kemenangan demi kemenangan hingga mampu menembus babak final," ujarnya.
Bagi Kodrat saat ini, membenahi manajemen dan memberikan kesempatan kepada pelatih untuk bekerja adalah langkah awal menatap liga 1.
"Kita terus berbenah dan biarkan mereka bekerja. Kita juga butuh doa dari seluruh masyarakat dan pendukung setia PSMS. Karena kita yakin lolosnya PSMS ke liga 1 berkat dukungan fans setia serta doa seluruh lapisan masyarakat di Sumut, khususnya Medan," ujarnya.
Akankah target itu selaras dengan persiapan klub saat ini? Kini, masyarakat kembali menanti kisah para Serdadu Kinantan jilid 2 di medan yang lebih berat dan terjal.