Walau Saling Jegal di Lapangan, Bengawan Cup Jadi Ajang Reuni Pemain Timnas Wanita
Perhelatan Bengawan Cup III 2017 memang telah usai. Meski telah usai banyak cerita yang menghiasi perhelatan turnamen antar sepakbola wanita ini.
Bengawan Cup III yang mempertandingakan tujuh klub menelurkan juara bertahan PSW Mataram sebagai jawara tahun ini. Klub asal Yogyakarta menjadi yang terbaik sebanyak tiga kali berturut-turut.
Kini, event yang berlangsung di Stadion R Maladi Sriwedari Surakarta ini telah usai. Akan tetapi, cerita menarik masih membekas di sebagian pemain.
Bukan tanpa alasan perhelatan Bengawan Cup III 2017 ini begitu terkesan bagi para peserta. Sebab, event ini bagaikan ajang reuni bagi pemain Timnas Wanita Indonesia.
Memang tak sedikit jebolan pemain Timnas Indonesia, baik yang senior maupun Timnas Wanita Indonesia U-1,5 yang kemarin di ajang AFF ikut ambil bagian di ajang ini. Sebut saja Hanipah Halimatusyadiah Suandi, Nur laili Khomariyah Purnama, Diah Ayu Puspitaningrum, Nafizhah Nuraini, dan Anisa Febriana.
Mereka begitu senang dan bahagia dapat terlibat di event ini. Sebab mereka seakan melakukan reuni kecil karena sudah lama tak bertemu.
"Iya seneng banget pokoknya bisa main di Bengawan. Apalagi bisa ketemu temen-temen yang main di Timnas dulu jadi kaya reuni apalagi udah jarang ketemu," ucap Hanipah membuka obrolan.
Memang selepas berlaga di ajang AFF beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia U-15 dibubarkan begitu saja. Mereka pun tidak tahu akan kelanjutan kedepannya.
"Pokoknya selepas AFF udah aja dibubarin. Kita sempet ketemu memang di Pertiwi Cup kemarin. Tapi gak bebas ngobrol kaya gini. Di sini kita bisa kangen-kangenan," timpal Diah Ayu.
"Meski di lapangan kita musuh, tapi kalau pas kumpul gini kita temenan bareng lagi. Curhat-curhatan lagi," tambah dia.
Kini dengan berakhirnya Bengawan Cup, mereka pun memiliki harapan untuk kedepannya. Mereka ingin Bengawan terus ada, terlebih event kompetisi untuk sepakbola wanita jarang ada.
"Kita sekarang mau main dimana, event aja jarang gak kaya futsal. Makanya kalau Bengawan harus ada terus buat lahan kita kompetisi dan kalau bisa malah dijadikan liga," harap Nur Laili.