3 Teror Paling Menyeramkan pada Laga El Clasico
Chant, cemooh, hingga makian jadi hal lumrah saat laga sengit raksasa La Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona di lapangan dengan tajuk El Clasico. Tanpa itu, pertandingan El Clasico ibarat sayur tanpa garam. Didasari oleh perbedaan banyak hal, barisan pendukung kedua klub tidak akan pernah berhenti untuk lancarkan teror baik sebelum, saat, atau sesudah laga berlangsung.
- Selain Kalahkan Barcelona, Ini Hobi Zidane di Luar Sepakbola
- Tak seperti 3 Tahun Sebelumnya, Ada yang Baru dalam El Clasico
- Jelang El Clasico, Ini Deretan Gol Terbaik 5 Musim Terakhir
- El Clasico, Madridista Indonesia Gelar Nobar di Beberapa Kota
- Jelang El Clasico, Hal Kecil Ini Juga Dipersiapkan Tukang Rumput Stadion
Salah satu teror yang mungkin paling diingat oleh banyak pencinta sepakbola pada perhelatan laga El Clasico tentu saja insiden pelemparan kepala babi ke arah Luis Figo saat El Clasico musim 2002/03. Selain insiden pelemparan kepala babi tersebut, hal gila apalagi yang pernah dilakukan kedua suporter untuk melemahkan kubu lawannya? Berikut ulasannya untuk pembaca setia INDOSPORT:
1. Turunkan aparat militer
Teror yang dilakukan pada laga El Clasico dan melibatkan aparat militer pernah terjadi. Kejadian itu terjadi pada El Clasico edisi ke-173, 19 Juni 1943. Seperti dikutip dari barcelonas.com (23/12/17) keterlibatan aparat militer ini tak lepas dari peran pemimpin Spanyol kala itu, Jenderal Franco yang merupakan pendukung setia Real Madrid.
Sebelum laga berlangsung, kepala keamanan nasional dari pemerintah Franco mendatangi ruang ganti Barcelona.
Saat itu skuat Barcelona diminta untuk mengalah pada pertandingan tersebut, alasannya jika sampai tidak mengalah hal itu dianggap sebagai penghinaan kepada pemerintah Franco.
"Jika kalian memenangkan pertandingan maka akan dianggap sebagai tindakan makar," kata kepala keamaan nasional pemerintah Franco saat itu.
Lantas bagaimana hasil pertandingan tersebut? Tentu bisa ditebak, Real Madrid menang telak 11-1. Hasil pertandingan yang dianggap oleh sebagian Madridista sebagai kebanggan terbesar, namun bagi Cules sebagai rasa hina tak termaafkan.
2. Lemparan batu
Masih di laga El Clasico edisi ke 173, tidak hanya menurunkan aparat militer ke ruang ganti. Saat laga berlangsung, barisan pendukung Real Madrid di bangku penonton melakukan aksi tak kalah gila.
Suporter Real Madrid tak hanya melemparkan cemooh ke pemain Real Madrid, namun juga batu. Usai pertandingan presiden Barcelona kala itu, seperti dilansir sportskeeda.com (23/12/17), Enrique Pineryo memutuskan untuk mengundurkan diri. Tuduhan soal ancaman dan intimidasi itu pun sempat diulas oleh media-media yang berbasis di Barcelona.
Federasi sepakbola Eropa, UEFA dan FIFA pun sempat mendapat laporan ini, namun hingga saat ini tidak ada laporan resmi dari federasi sepakbola tersebut yang menunjukkan bahwa ancaman tersebut memang terjadi jelang kick off.
3. Lemparan kepala Babi
Di era kekinian aksi teros lemparan kepala babi suporter Barcelona ke Luis Figo tentu jadi hal yang paling diingat banyak pihak. Aksi itu sendiri terjadi pada November 2002 silam tepatnya saat laga El Clasico putaran pertama musim 2002/03.
Mengapa Luis Figo yang menjadi sasaran? Tentu bukan tanpa alasan pendukung Barcelona melakukan hal tersebut, dikutip dari fourfourtwo.com (23/12/17), aksi yang diduga dilakukan Els Boixos Nois, kelompok garis keras Barcelona terjadi karena kebencian memuncak mereka pada Luis Figo yang mereka anggap sebagai pengkhianat karena memutuskan hijrah ke El Real di kondisi Barcelona yang saat itu tengah gamang pasca mundurnya Josep Nunez sebagai presiden.
Sepanjang laga yang berkesudahan 0-0 tersebut, Figo mendapat cemooh, siulan, dan hinaan. Puncaknya, ketika ia hendak mengambil sebuah tendangan sudut, berbagai benda seperti korek api dan botol minuman beterbangan ke arahnya.
Benda-benda tersebut berasal dari tribun yang dikuasai Els Boixos Nois. Yang paling mengerikan adalah, dari sekian banyak benda itu, terdapat sebuah potongan kepala babi yang berlumuran darah! Pertandingan sendiri sempat tertunda 13 menit, karena wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan karena khawatir keselamatan para pemain Real Madrid.