Head to Head Dua Stadion Kebanggaan Persib Bandung
Sebagai sebuah kota besar, sudah barang tentu Bandung memiliki fasilitas olahraga yang mumpuni terutama sepakbola. Apalagi di Bandung ada sebuah tim besar dengan basis suporter yang besar, Persib Bandung.
Sebagai sebuah tim besar dan syarat sejarah, serta memiliki jumlah pendukung yang banyak maka Persib Bandung membutuhkan home base yang mampu mengakomodir keperluan tersebut. Stadion Si Jalak Harupat sempat menjadi jawaban dari kebutuhan Persib Bandung tersebut. Selama beberapa musim, Si Jalak Harupat menjadi home base Persib Bandung dalam mengarungi kompetisi sepakbola nasional.
Namun kini, Si Jalak Harupat tak lagi menjadi satu-satunya tempat bernaung bagi Persib Bandung dalam menggelar laga kandang. Telah hadir sebuah stadion lain yang tak kalah mentereng dari Si Jalak Harupat. Stadion itu adalah Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
GBLA mulai digunakan Persib untuk menjamu para lawannya pada Liga 1 2017 lalu. Namun satu persatu lawan yang datang ke kandang Maung tak semuanya mampu diterkam. Pada laga perdana di GBLA Persib Bandung ditahan imbang oleh Arema. 7 laga berikutnya di GBLA Persib hanya mampu meraih empat kemenangan. Karena dianggap membawa 'sial', Persib akhirnya pindah ke markas lamanya, Si Jalak Harupat.
Terlepas dari hal itu, Persib Bandung menjadi salah satu klub yang beruntung bisa menggunakan dua stadion bertaraf internasional dalam menggelar laga kandangnya.
Setelah menyajikan head to head antara Stadion Andi Mattalatta dan Stadion Barombong, serta head to head Stadion Gelora Sriwijaya dan Stadion Bumi Sriwijaya. Kali ini INDOSPORT akan menyajikan head to head Stadion Si Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
1. Sejarah
Secara usia, Si Jalak Harupat lebih tua daripada GBLA. Si Jalak Harupat mulai dibangun pada tahun 2003 lalu. Sedangkan GBLA baru mulai dibangun pada tahun 2009 lalu guna menjadi venue PON XIX pada tahun 2016 lalu.
Dari segi momen bersejarah bagi Persib, Si Jalak Harupat juga lebih unggul. Si Jalak Harupat menjadi kandang bagi Maung Bandung dalam mengarungi kompetisi Indonesia Super League. Banyak momen tak terlupakan terutama bagi para Bobotoh di stadion ini.
Sedangkan GBLA baru menjadi markas bagi Atep dkk dalam gelaran Liga 1 2017 lalu.
2. Kapasitas
Kedua stadion ini menjadi stadion dengan kapasitas cukup besar di Indonesia.
Dari segi kapasitas penonton, Si Jalak Harupat sedikit lebih unggul dari GBLA. Si Jalak Harupat mampu menampung hingga sekitar 40.000 penonton. Sedangkan GBLA, kapasitasnya berbeda tipis yaitu sekitar 38.000 penonton.
Namun, kapasitas Si Jalak Harupat tersebut karena masih ada tribun untuk penonton berdiri. Jumlah single seat nya sendiri sekitar 27.000 tempat duduk. Sedangkan GBLA, sudah dilengkapi dengan single seat 38.000 tempat duduk.
3. Laga Internasional
Untuk laga internasional, Si Jalak Harupat juga masih lebih unggul dari GBLA. Si Jalak Harupat beberapa kali digunakan dalam event internasional seperti pertandingan persahabatan Timnas Indonesia. Salah satu laga yang digelar disana adalah saat Timnas U-23 melawan Malaysia U-23 pada 2015 lalu.
Sedangkan untuk GBLA baru akan mendapat kesempatan pada Asian Games 2018 mendatang. Dan tak lupa, GBLA juga akan menjadi salah satu venue turnamen Piala Asia U-19 2018 dimana Indonesia menjadi tuan rumah.
4. Pemandangan
Dari segi pemandangan, kedua stadion ini tak jauh berbeda. Hamparan persawahan hijau menjadi pemandangan di sekitar kedua stadion ini berada. Namun ada sedikit perbedaan.
Di Stadion Si Jalak Harupat, terdapat lebih banyak bidang sawah, selain itu di sekitar Si Jalak Harupat dilengkapi beberapa fasilitas olahraga lain. Sedangkan untuk Stadion GBLA, selain sawah, juga terdapat pemukiman warga tak jauh dari lokasi stadion.