Terus Kisruh, Manajemen Ancam Bekukan Suporter
Keributan antara suporter terjadi saat Sriwijaya FC melawan tim Pagaralam di Stadion Bumi Sriwijaya, Kamis (28/12/17). Ketua Sriwijaya Mania Sumsel, Eddy Ismail saat dikonfirmasi menegaskan, itu bukan anggotanya karena tidak memakai atribut suporter.
“Belum ada laporan, kalau tidak pakai atribut kita berarti bukan,” ucapnya.
Sementara Ketua Suporter Singa Mania, Ariyadi Eko Neori menyebut, ia juga belum mendapatkan laporan dari korwil terkait keributan di sela pertandingan SFC melawan tim Pagaralam.
Keributan kali ini memang sepertinya bukan bentrok antara dua suporter tapi lebih pada oknum. Karena memang melibatkan segelintir pemuda saja.
Namun demikian, manajemen SFC tampak geram dengan hal ini. Direktur Pertandingan dan Kompetisi PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin bahkan sampai mengancam akan melakukan pertandingan SFC tanpa suporter jika masih terus terjadi kisruh.
“Bukan manajemen yang bilang itu (laga tanpa penonton), tapi Kapolresta beberapa hari lalu. Ia sudah tegas mengatakan, kalau suporter masih bentrok, maka tidak ada pertandingan dengan penonton. Entah itu bentuknya dari Polresta bagaimana, dibekukan atau bagaimana, kita serahkan pada pihak kepolisian,” jelasnya.
Tapi itu menjadi pilihan terakhir. Mediasi tetap akan dilakukan manajemen. Augie akan memanggil ketiga ketua suporter untuk memberikan konfirmasi terkait keributan terjadi saat pertandingan melawan tim Pagaralam.
Manajemen ingin mendengar, itu benar-benar suporter atau bukan. Jika benar, manajemen ingin mendengar apa yang menjadi akar permasalahan.
“Kita akan minta ketua suporter menertibkan anggotanya. Kalau masih terjadi, artinya ada masalah dalam organisasi suporter itu,” ujarnya.