Eks Selangor FA Ikut Komentari Polemik Transfer Evan Dimas dan Ilham Udin
Pernyataan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, soal Evan Dimas dan Ilham Udin Armayn yang sempat melarang keduanya untuk bermain di luar negeri menimbulkan dampak hingga kini. Akibat masalah tersebut, hingga kini kedua pemain itu tak kunjung datang ke Malaysia.
Padahal, Selangor FA telah memulai latihannya pada pekan akhir Desember 2017 lalu. Presiden Selangor FA, Datuk Abdul Rauf Ahmad, pun mengeluarkan pernyataan keras karena dua pemain yang telah dikontrak timnya itu tak kunjung bergabung.
Ia menunggu Evan dan Ilham untuk datang latihan pada hari ini, Selasa (02/01/18). "Mereka berdua (Evan dan Ilham) harus sudah datang untuk melakukan sesi latihan, Selasa (02/01/18), seperti yang dijanjikan," tuturnya pada Senin, (01/01/17), dilansir dari media Malaysia, Sinar Harian.
Tak hanya itu, Datuk Abdul juga menambahkan jika tak datang juga, ia akan mengambil tindakan tegas terhadap Evan dan Ilham. "Esok kalau tidak datang juga, mungkin kita akan buat sesuatu," katanya.
- Selain Selangor, Klub Besar Malaysia Ini Juga Getol Incar Pemain Indonesia
- Presiden Selangor Ultimatum Evan dan Ilham untuk Segera Ikut Sesi Latihan Esok
- AFC Selidiki Polemik Transfer Evan Dimas dan Ilham Udin ke Selangor FA
- Ucapan Kontroversi Ketum PSSI Belum Usai, Sekarang Giliran Fans Cantik Selangor Beri Respon
Melihat hal tersebut, eks pemain Selangor FA, Khalid Ali, menganggap larangan PSSI terhadap Evan Dimas dan Ilham Udin untuk bergabung ke Selangor FA, karena menilai Liga Super Malaysia merupakan kompetisi dengan nilai gengsi yang rendah jika dibandingkan dengan kompetisi di Tanah Air.
"Mungkin timbul perselisihan di kubu PSSI, yang menganggap dua pemain terbaiknya itu tidak dapat berkembang jika bermain di Liga Malaysia," ujar Khalid Ali, kepada salah satu media Malaysia, Sinar Harian.
Sebagaimana diketahui, Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sempat mengeluarkan pernyataan keras saat mengetahui Evan Dimas dan Ilham Udin bergabung ke Selangor FA. Edy bahkan menilai kedua pemain itu tak memiliki rasa nasionalisme karena memutuskan bermain di luar negeri.