4 Alasan Mengapa Coutinho Mestinya Bertahan di Liverpool
Gelandang Liverpool, Philippe Coutinho, akhirnya resmi ke klub raksasa Spanyol, yakni Barcelona. Bahkan pemain berkebangsaan Brasil itu menjadi pemain kedua termahal di dunia.
Pemain berusia 25 tahun itu menyetujui kesepakatan lima setengah tahun dan mengajukan biaya sebesar 142 juta pounds dengan klausul pembebasan sebesar 400 juta euro atau sekitar Rp 6,4 Triliun lebih.
Coutinho memang sudah lama menjadi target raksasa Liga Spanyol itu, namun beberapa kali upayanya juga ditolak The Reds, hingga akhirnya mereka resmi mendapatkannya bulan ini. Pemain yang bersangkutan pun memiliki hasrat tinggi untuk bergabung dengan Barcelona.
Namun, banyak pihak yang menyesalkan kepindahan pemain berusia 25 tahun ini. Ada sejumlah alasan mengapa Philippe Coutinho tidak semestinya meninggalkan Liverpool, apalagi bergabung bersama Barca.
Berikut INDOSPORT rangkum 4 alasan mengapa Coutinho mestinya bertahan di Liverpool:
1. Perlakuan kurang baik Barca terhadap mantan bintang Brasil-nya
Legenda Brasil, Ronaldo Luiz Nazario, sempat mengungkapkan perilaku tak ramah Barcelona terhadap pemain bintangnya yang berasal dari Brasil dalam beberapa dekade terakhir. Ia pun menyarankan agar Philippe Coutinho tidak pindah ke Barcelona agar tidak bernasib sama dengan pendahulu-pendahulunya.
Menurut Ronaldo, Barcelona selalu memiliki masalah dengan pemain Brasil. Neymar, Romario, Ronaldinho, dan drinya disebut mengalami perlakuan kurang pantas kendati sudah melakukan kontribusi dan dedikasi.
Ronaldo pernah membela Barcelona dalam kurun satu tahun di musim 1996-1997. Ia tampil sangat apik. Di usia 20 tahun kala itu, ia mencetak 34 gol dari 37 pertandingan dan menjadi pemain terbaik dunia. Namun, dirinya dilego ke Inter Milan karena mengalami kebuntuan mengenai nilai kontraknya bersama Barca. Itulah yang mencgecewakan Ronaldo.
Megabintang Paris St-Germain ( PSG), Neymar, pun tahun lalu sempat menyampaikan kekecewaannya ke para petinggi Barcelona. Dia mengaku tidak bahagia selama berada di Camp Nou walau sudah memberikan banyak kontribusi.
Bukan tidak mungkin kekecewaan ini juga akan menimpa Philippe Coutinho di masa mendatang, tak peduli seberapa besar kontribusinya kepada tim.
2. Bermain dalam bayang-bayang
Seperti yang kita ketahui, salah satu alasan megabintang PSG, Neymar, meninggalkan Barcelona adalah untuk melepaskan diri dari bayang-bayang Lionel Messi. Bisa jadi situasi yang sama akan menimpa Coutinho. Memang kita belum bisa melihat akan seperti apa permainan Coutinho di Barcelona. Namun, jika melihat dominasi Lionel Messi dan Luis Suarez, sepertinya ia akan tenggelam dan tak lagi menjadi sorotan.
Ketika di Liverpool, ia menjadi pemain bernomor 10. Seorang playmaker kunci dan diberikan kehormatan sebagai kapten walau usianya masih muda.
Disamping Messi dan Suarez, Barca juga masih memiliki Ousman Dembele. Coutinho mesti bertarung untuk merebut starting XI. Belum lagi besarnya kemungkinan Barcelona akan belanja bintang-bintang besar lainnya di bursa transfer dalam 1-2 tahun mendatang. Posisinya pun bisa terancam.
3. Tahun Piala Dunia 2018 dan hilangnya kesempatan bermain di Liga Champions
Dengan pindahnya Coutinho ke Barca Januari ini, maka dipastikan ia tidak akan bisa lagi tampil di Liga Champions. Hal ini karena dirinya terbentur peraturan UEFA yang tak memperbolehkan pemain pindahan Januari membela klub barunya di Liga Champions tempat klub lamanya berada di musim yang sama.
Padahal, kesempatan bermain di UCL diperlukan bagi pemain muda sepertinya untuk menambah kematangan. Apalagi, ia menjadi kunci suksesnya Liverpool menembus 16 besar Liga Champions. Total ia mencetak lima gol dari lima penampilan di UCL musim ini. Bukan tidak mungkin Liverpool bisa menjuarai Liga Champions.
Selain itu, tahun ini adalah tahunnya Piala Dunia. Bergabung bersama Barcelona, itu artinya ia mesti berjuang ekstra untuk mendapatkan tempat utama. Jalan menuju Piala Dunia 2018 lebih mulus andaikata ia masih berseragam The Reds.
4. Bisa menjadi Legenda Liverpool
Liverpool bukanlah klub sembarangan. Walau tak sedominan Barcelona dalam 10 tahun terakhir ini, namun status legenda di klub sebesar Liverpool bisa cukup menggiurkan. Coutinho sudah ada pada tahun kelimanya di Liverpool musim ini semenjak didatangkan dari Inter di musim 2013. Dirinya terus menunjukan kualitas dan menjadi pemain favorit fans. Ia menjadi sosok idola baru setelah kepergian Suarez dan Steven Gerrard.
Bayangkan, di usia 25 tahun, ia jadi pemain Brasil yang paling banyak mencetak gol dan assist di Premier League. Ia pun bisa jadi pemain terbaik Inggris dan menjuarai trofi di masa depan. Liverpool sendiri baru saja mendatangkan bek termahal dunia, Virgil van Dijk. Sayangnya ia lebih "tergiur" untuk bergabung bersama Barcelona.