Sempat Kaget, Kedah FA Mulai Terbiasa Sepakbola Indonesia
Sama halnya dengan Persela Lamongan, Kedah FA juga tak mempermasalahkan terkait hasil imbang 2-2 yang dipetik dalam laga perdana turnamen Suramadu Super Cup di Stadion Gelora Bangkalan, sore tadi.
Tim berjulukan Elang Merah itu kembali menegaskan jika skor tidak menjadi acuan mereka. Mematangkan persiapan menuju kompetisi Super Liga Malaysia, menjadi poin terpenting dalam partisipasi mereka.
"Bukan berarti kami tidak mau menang. Saya kira Anda juga pasti setuju, bahwa setiap tim pasti ingin menang," kata Ramon Marcote.
"Tapi yang paling penting bagi kami adalah persiapan tim ini. Bagaimana pemain kami sudah bisa tampil bagus meski di menit awal kesulitan," sambung Pelatih Kedah FA tersebut.
Ya, menit awal menjadikan Kedah banyak belajar dengan kultur sepakbola Indonesia. Kedah sempat melakukan protes karena beberapa keputusan wasit yang janggal, termasuk soal tidak diberikannya dua kali penalti atas pelanggaran pemain Persela di kotak terlarang.
"Ya begitulah. Anda lihat memang selayaknya itu merupakan penalti. Tapi ya sudah, kami tidak akan pusing dengan itu," juru taktik kebangsaan Spanyol itu mengatakan.
Lantaran sudah terbiasa, Kedah pun juga mulai memahami beberapa celah Persela yang dimanfaatkan kemudian. Dua gol Muhammad Azuan Azeman dan Hidhir Idris, menggagalkan kemenangan Persela setelah dua kali memimpin lewat gol Agung Pribadi dan Guntur Triaji.
"Saya lihat pemain seperti Bahtiar, Azuan dan lainnya sudah mulai mengerti mengenai skema permainan tim ini. Itu lebih penting daripada hasil imbang," pungkas Ramon.