Pelatih Timnas Islandia Ternyata Seorang Dokter Gigi
Pelatih timnas Islandia, Heimir Hallgrimsson, juga memiliki pekerjaan lain selain melatih Timnas negaranya. Ia rupanya adalah seorang dokter gigi.
Dilansir dari ESPN, Hallgrimsson, juga merupakan satu-satunya pelatih di Islandia yang mendapatkan lisensi kepelatihan sepakbola A. Ia melakukan tugas ganda sejak bergabung dengan tim Islandia pada tahun 2011.
- Kiper Islandia Terkesan dengan Keramahan Orang Indonesia
- Timnas Hadapi Islandia di GBK, PSSI Rilis Harga Tiket Resmi
- Piknik, Penggawa Islandia Antusias Dengar Kisah Sejarah Candi Prambanan
- Berikut Ini Daftar ke-24 Pemain yang Dipanggil Luis Milla untuk Laga Kontra Islandia
- Buta Kekuatan, Islandia: Indonesia Selection Bakal Menyulitkan
Ketika tim Islandia tidak berlatih atau bermain, Hallgrimsson membuka praktik dokter giginya, yang menurutnya dia jalani karena ingin menolong pasiennya dan bertemu banyak orang. Pelatih pertama yang sukses bawa Islandia ke ajang akbar sepakbola dunia ini berduet bersama Lars Lagerback untuk meloloskan Islandia sampai ke perempat final Piala Eropa.
Hallgrimson juga pernah bercerita bahwa pelatih sepakbola dianggap sebagai pekerjaan paruh waktu di negaranya. Sebetulnya pekerjaan utama yang ia geluti adalah seorang dokter gigi.
Dalam sebuah wawancara bersama stasiun televisi di Prancis, Hallgrimsson mengaku pada saat pertama kali menangani Timnas Islandia, dia tidak terpikir untuk meloloskan negaranya ke Piala Dunia. Sebab, Hallgrimsson mengaku dukungan terhadap sepak bola di Islandia belum tumbuh pesat.
"Ketika bergabung dengan Timnas Islandia pada 2011, dukungan penggemar untuk skuat adalah nol. Tidak aneh pada saat itu, mengingat tim hanya memenangkan empat pertandingan kompetitif dalam enam tahun terakhir," kata Hallgrimsson, Oktober 2017 lalu.
Hal unik lain dari pelatih 50 tahun ini adalah cara menyusun strategi sebelum bertanding. Dilansir dari heavy.com, Hallgrimsson selalu mengajak suporter berdiskusi di sebuah kedai di daerah Reykjavik yang merupakan ibu kota negara Islandia. Di situ dia mendiskusikan taktik dan mendengar masukan suporter sebelum menyusun line up.