Jelang Piala Presiden, Sriwijaya Dilanda Dilema Pelik

Dilema harus dihadapi jajaran pelatih Sriwijaya FC (SFC) jelang bergulirnya turnamen Piala Presiden 16 Januari 2018  nanti. Hal itu tidak lain karena regulasi Piala Presiden memberlakukan sistem 3+1 untuk urusan pemain asing, dengan rincian tiga pemain asing non Asia dan satu Asia.

Kondisi tersebut jelas menyulitkan Laskar Wong Kito, yang notabene memiliki banyak pemain asing. Di slot pemain Asia saja, SFC ada dua pemain, yakni striker asal Tajikistan Manuchekhr Dzalilov dan gelandang bertahan asal Korsel Yu Hyun-koo.

Itu artinya, salah satu dari dua pemain harus duduk manis di bangku penonton di turnamen pramusim itu. Pelatih pun harus memilih, tiga dari empat pemain asing non Asia, yakni Alberto Goncalves (Brasil), Makan Konate (Mali), Mamadou N’Diaye (Mali), dan Esteban Vizcarra (Argentina).

Tapi cerita bakal berbeda, jika ternyata sebelum Piala Presiden, Beto dan Vizcarra sudah mendapatkan status naturalisasi. Itu karena kedua pemain masih dalam proses naturalisasi. Tapi jika belum, SFC masih belum mengambil keputusan siapa yang bakal dipilih.

Lantaran tim masih dalam persiapan, pelatih sudah pasti belum menentukan. Oleh karena itulah, manajemen masih menunggu keputusan dari pelatih RD terkait siapa pemain yang bakal didaftarkan di Piala Presiden nanti.

“Regulasinya memang seperti itu. Tapi kami belum bisa memutuskan pemain asing yang akan main di Piala Presiden. Ini berkaitan dengan teknis, jadi belum bisa diumumkan,” kata Wakil Manajer SFC Achmad Haris, Jumat (12/01/18).

Saat ini, Pelatih Kepala SFC Rahmad Darmawan masih terus melakukan persiapan tim. Sebelumnya, Laskar Wong Kito melakoni laga uji coba melawan Cilegon United, di Stadion Krakatau Steel, Rabu (11/01/18) lalu. Dalam laga itu, SFC berhasil menang dengan skor 4-1.

Setelah itu, SFC kembali akan merumput, juga dalam laga uji coba. Kali ini tim besutan RD akan dipertemukan Bekasi Selection di Stadion Bekasi, Sabtu (12/01/18).