Cara Efektif Arsenal ‘Berdakwah’ sebagai Klub Premier League dengan Muslim Terbanyak
Ketika format kompetisi Premier League bergulir pada 1992, praktis hanya gelandang Tottenham Hotspur asal Spanyol, Nayim yang tercatat sebagai pesepakbola muslim. Namun setelah lebih dari dua dekade, banyak sejumlah klub Premier League yang diisi oleh para pemain muslim, salah satunya adalah Arsenal.
Di Arsenal saat ini tercatat setidaknya ada 5 pemain inti yang menganut ajaran Islam. Sebut saja ada gelandang keturunan Mesir, Mohamed Naser Elsayed Elneny, bek tangguh Shkodran Mustafi, atau bahkan gelandang serang andalan The Gunners, Mesut Ozil. Selain itu juga ada Sead Kolasinac dan Granit Xhaka.
Secara tidak langsung, keberadaan dan perilaku para pemain muslim ini memberi pengaruh kepada fans Arsenal. Seperti yang terjadi pada 22 Januari 2017 lalu saat Arsenal menjamu Burnley di Emirates Stadium.
Saat kick-off ada pemandangan yang tak umum bagi publik Inggris ketika para pemain muslim seperti Mesut Ozil dan Shkodran Mustafi melakukan ritual mengangkat doa jelang kick-off
“Sebagai penggemar Arsenal yang juga muslim saya melihat apa yang dilakukan oleh Ozil dan Mustafi sangat menakjubkan,” ujar seorang mahasiswi fans Arsenal, Kash Ali kepada Football London
"Ketika saya melihat Mustafi dan Ozil berdoa sebelum pertandingan, saya mulai percaya dan ikhlas apapun hasilnya pada laga ini, seraya ada harapan dan doa bisa berjalan beriringan,” ujarnya lagi. Arsenal pada laga tersebut memenangkan pertandingan berkat penalti pada menit ke-98.
Pemain muslim di Arsenal seperti sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Sebelum periode ini ada sejumlah pemain muslim yang menjadi andalan skuat Arsene Wenger, sebut saja Kolo Toure dan Samir Nasri.
Para pemain muda masa depan Arsenal saat ini juga diisi sejumlah pemain muslim, yaitu Granit Xhaka, Yaya Sanago dan Mohammad Elneny. Ada juga satu pemain baru yaitu gelandang berdarah Bosnia, Bosan Sead Kolasinac yang direkrut dari Schalke pada musim panas ini.
“Menjadi penggemar Arsenal sejak 1998 membuat saya seperti ada keterikatan khusus dan lebih dalam dengan para pemain seperti Ozil dan Elneny, karena kepercayaan yang kami anut sama," tutur Ahmed, salah seorang fans muslim Arsenal berusia 24 tahun.
"Ketika pergi ke masjid, saya bangga memakai baju Ozil karena dia adalah seorang Muslim. Hal ini menunjukkan bagaimana umat Islam dapat mencapai hal-hal besar dalam kehidupan,” ujarnya lagi. Keberagaman di Arsenal membuat banyak suporter fanatik baru bagi Arsenal terutama yang datang dari negara-negara dengan mayoritas muslim.
"Salah satu faktor penentu mengapa saya menjadi penggemar Arsenal kalah dari keragaman klub," ujar Kash Ali, salah seorang penggemar dari Pakistan.
"Arsenal selalu menjadi klub sepakbola yang mengajarkan keberagaman karena diisi oleh para pemain dengan keyakinan yang berbeda seperti Yossi Benayoun (Israel) mampu bekerjasama denngan Bacary Sagna (mantan bek Arsenal yang seorang muslim) bermain dalam satu kesatuan dalam keragaman.”
"Tumbuh sebagai orang Inggris-Pakistan, saya sempat merasa tidak ada tempat bagi seseorang seperti saya di sepakbola. Namun setelah saya melihat banyaknya pemain Arsenal yang beragama Islam dan mendengar penggemar Arsenal menyanyikan lagu pujian untuk Mesut Ozil. Ini menunjukkan bahwa lencana di bagian depan jersey menjadi satu-satunya hal yang benar-benar penting, bukan warna kulit Anda atau Tuhan yang Anda percayai,” ujarnya lagi.
Arsenal sendiri pernah berkunjung ke Indonesia pada tur pra-musim 2013 silam. Pada laga melawan tim Indonesia Dream Team, Arsenal menang telak 7-0.
Baik Mustafi maupun Ozil telah berbicara tentang pentingnya kepercayaan iman mereka sebagai Muslim. Keduanya telah berbicara banyak bagaimana Islam telah membantu mereka dalam karier.
"Bagi saya, agama mengajarkan bagaimana Anda bersyukur atas apa yang Anda miliki. Lewat sepakbola juga mampu membuat banyak orang dalam satu kelompok bermain kompak sebagai tim di dalam dan luar lapangan,” ujar bek muslim tangguh Arsenal asal Jerman, Shkodran Mustafi.
Dengan banyaknya pemain Muslim di Arsenal memberi pengaruh positif besar bagi komunitas muslim di Inggris yang ditularkan dari klub yang sudah berdiri 131 tahun ini.
“Arsenal makin masif melakukan sedekah melalui Arsenal Foundation. Rasisme menjadi hal yang paling tidak dihargai, dan pengembangan pemain muda yang menunjukkan bahwa tim ini berbeda dengan yang lain karena sesuai dengan ideologi iman saya,” ujar salah seorang fans Arsenal lainnya, Abdulakeem Balogun.
Perilaku para fans juga ikut berpengaruh dengan ‘dakwah’ yang secara tidak sengaja dilakukan para pemain muslim Arsenal. Para penggemar yang biasa menonton di pub ikut menghindari alkohol saat asyik menonton.
"Perbedaan utama pasti soal meminum alkohol selama pertandingan. Namun selain itu kita sama-sama penggemar Arsenal dan tidak ada yang membedakan karena kita sama-sama mendukung Arsenal di Emirates Stadium,” ujar fans Arsenal lainnya, Samer Farroukh.
Saat bulan suci Ramadhan tiba, Arsenal secara resmi mengucapkan selamat beribadah, dan meminta para fans lainnya untuk menghormati fans yang muslim yang menahan makan dan minum pada siang hari.
“Di Arsenal, Anda merasa lebih terhubung pada level yang berbeda. Ini menunjukkan klub ini seperti keluarga yang tidak peduli agama apa yang Anda anut atau warna kulit Anda. Mungkin Arsenal adalah klub yang berpikiran paling terbuka di dunia sepakbola. Itulah salah satu alasannya, saya bangga menjadi Gooners,” timpal Tahsein, salah seorang fans Arsenal asal Bangladesh.
Arsenal juga dikabarkan segera membangun masjid baru di luar Stadion Emirates. Pembangunan masjid menyusul permintaan banyak dari para pemain muslim di Arsenal agar pihak manajemen segera membangun masjid di luar berdekatan dengab Emirates Stadium.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa Arsenal malah berencana membangun masjid di dalam stadion. Rencana pembangunan masjid juga akan dilakukan di pusat latihan Arsenal di London Colney. Selama ini pihak klub memang punya ruang khusus untuk salat namun bukan masjid.