Tak Melulu Bertikai, Ini Momen Kebersamaan Korsel-Korut di Bidang Olahraga
Korea Utara dan Korea Selatan memang dikenal karena konfliknya dan hubungan tegang antar kedua negara tersebut. Namun kedua negara tersebut pernah beberapa kali mengesampingkan konflik antar negara dan bersatu dalam event internasional.
Yang terbaru adalah kedua negara tersebut sepakat akan berpawai bersama. Korea Selatan dan Utara sepakat tim es hoki wanita akan membawa bendera 'Bendera Unifikasi Korea' di acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018 bulan depan.
- 5 Cabang Olahraga Gaul dan Anyar Hadir di Asian Games 2018
- Rahasia Tubuh Kekar Robby Purba, Presenter Ganteng yang Lawan Ejekan dengan Olahraga
- Sebanyak 19 Nomor Pertandingan Berpotensi Raih Emas di Asian Games 2018
- Grup Orkestra Korea Utara Meriahkan Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan
- Atasi Kemacetan Saat Asian Games, Sandiaga Uno Pertimbangkan Liburkan Anak Sekolah
Tak hanya itu Pemerintah Korea Selatan akan meneruskan dan memperluas kerjasama dengan Korea Utara di bidang olahraga dan budaya. Termasuk bersama-sama hadir di acara pembukaan Asian Games yang akan digelar Agustus 2018 di Jakarta.
Sebelumnya kedua negara pernah berpawai di bawah Bendera Unifikasi yakni pada Kejuaraan Tenis Meja Dunia 1991. Selain itu, saat Winter Games digelar di Kota Turin Italia pada tahun 2006, kedua negara juga berpawai menggunakan Bendera Unifikasi.
Namun yang paling memberikan kesan adalah tim gabungan sepakbola kedua negara di FIFA World Youth Championship 1991 atau yang sekarang dikenal dengan nama Piala Dunia U-20 FIFA. Kala itu, kedua negara tersebut mengirimkan sebuah tim gabungan yang terdiri atas pemain dari kedua negara.
Tergabung di Grup A bersama Argentina, Republik Irlandia dan tuan rumah Portugal tim gabungan tersebut bermain cukup apik pada turnamen tersebut. Dari tiga pertandingan di penyisihan grup, tim gabungan Korsel-Korut meraih satu kemenangan, satu kali hasil imbang dan menderita satu kekalahan.
Di laga pertama, tim gabungan Korea berhasil mengalahkan Argentina dengan skor 1-0. Gol dari Korea dicetak oleh Cho In-Chol pada menit ke-88. Berkat kemenganan itu Korea meraih 2 poin (saat itu kemenangan masih dihargai 2 poin).
Di laga kedua, Korea berhasil menahan imbang Republik Irlandia dengan skor 1-1. Gol dari Korea dicetak oleh Choi Chol satu menit jelang waktu normal berakhir.
Pada pertandingan ketiga, Korea harus menderita kekalahan dengan skor 1-0 dari tuan rumah Portugal. Namun kekalahan tersebut tetap membawa Korea ke babak perempatfinal. Hal itu dikarenakan Republik Irlandia dan Argentina bermain imbang 2-2 di saat yang sama. Korea berhasil melaju ke perempatfinal dengan 3 poin hasil dari satu menang dan satu imbang.
Namun sayang, Korea harus terhenti di babak perempatfinal. Berhadapan dengan juara Grup B Brasil, Korea kalah dengan skor telak 5-1. Dua gol dari Elber, dua gol dari Djair, dan satu gol dari Marquinhos hanya mampu dibalas dengan satu gol dari Choi Chol.
Menarik menantikan kemesraan kedua negara di bidang olahraga pada waktu-waktu mendatang.