Head to Head Dua Stadion di 2 Kota Penyangga Ibu Kota

Tangerang tak hanya dikenal sebagai kota penyangga bagi ibukota Jakarta. Tangerang juga dikenal karena kiprah dua klub sepakbolanya yaitu Persita Tangerang dan Persikota Tangerang. 

Kedua klub tersebut menjadi klub yang dapat dibanggakan oleh masyarakat Tangerang. Kedua klub tersebut mengusik kenyamanan klub-klub besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di era 90-an hingga 2000-an. 

Persita menjadi runner up Liga Indonesia pada tahun 2002 dengan Ilham Jayakesuma sebagai pencetal gol terbanyak. Persita menggoyahkan dominasi Persija Jakarta dan PSM Makassar di dua musim sebelumnya. Sebelumnya pada tahun 1999-2000, Persita meraih tiket promosi ke Divisi Utama usai menjadi juara Divisi Satu. 

Sedangkan saudara mudanya Persikota Tangerang juga punya catatan mentereng. Persikota mendapat julukan 'Bayi Ajaib'. Julukan tersebut bukannya tanpa alasan. Kiprah Persikota memang terbilang bagus meskipun klub tersebut baru dibentuk pada tahun 1994. 

Persikota pertama kali mengikuti kompetisi resmi PSSI di Liga Indonesia tahun 1995-1996.  Mereka memulai dari divisi II ketika itu. Mulai dari sini, kisah 'Si Bayi Ajaib' pun bermula. 

Persikota tak butuh waktu lama untuk bisa menjuarai Divisi II Liga Indonesia. Di musim pertamanya, mereka berhasil keluar sebagai juara dengan mengalahkan Persewangi Banyuwangi. Ketika itu Persikota dilatih mantan pemain Timnas Indonesia, Andi Lala.

Kehebatan Persikota yang notabene sebagai tim baru tersebut berlanjut di Divisi I di mana mereka langsung keluar sebagai juara dengan mengalahkan PSIM Yogyakarta dengan skor 3-1 di babak final.

Dan yang menjadi saksi bisu dari kiprah kedua tim tersebut adalah Stadion Benteng. Stadion Benteng menjadi saksi kiprah kedua tim tersebut di kancah sepakbola nasional. Stadion Benteng juga menjadi arena persaingan Persita dan Persikota, serta tempat persaingan suporter kedua tim Laskar Benteng Viola dan Benteng Mania. 

Kini, Stadion Benteng kondisinya sudah sangat memprihatinkan hingga membuat Persita harus mengungsi ke Stadion Maulana Yusuf di Kota Serang, dan sempat menggunakan Stadion Singaperbangsa Karawang. Namun sebentar lagi Persita tak perlu menjadi musafir lagi karena Stadion Benteng Taruna sudah memasuki tahap akhir pembangunan dan diharapkan bisa digunakan sebagai kandang Persita di Liga 2 2018. 

Persikota yang tengah berusaha bangkit pun bisa saja menggunakan stadion baru Persita pada kompetisi Liga 3 musim 2018 ini. Atau bisa saja investor baru Persikota juga merencanakan untuk membuat stadion baru bagi Persikota. 

Berikut ini INDOSPORT telah merangkum tentang dua stadion di Tangerang tersebut dalam bentuk head to head. 

1. Sejarah

Dari segi sejarah sudah barang tentu Stadion Benteng lebih unggul dari saudara mudanya. Stadion Benteng sudah dibangun sejak tahun 1989. Sedangkan Stadion Benteng Taruna baru mulai dibangun pada tahun 2014 lalu dan kini sedang memasuki tahap akhir pembangunan. 

Stadion Benteng telah menjadi saksi kedigdayaan Persita Tangerang di kancah sepakbola nasional termasuk saat Persita menjadi runner up Liga Indonesia pada tahun 2002. Stadion Benteng juga menjadi saksi lahirnya 'Bayi Ajaib' Persikota Tangerang pada tahun 1994 lalu.

Sedangkan Stadion Benteng Taruna diperkirakan baru akan memulai kiprahnya pada tahun 2018 ini. 

2. Kapasitas

Dari segi kapasitas sepertinya Stadion Benteng harus menerima keunggulan saudara mudanya Stadion Benteng Taruna. Karena kapasitas Stadion Benteng yang bisa menampung hingga 25.000  penonton, akan dikalahkan Stadion Benteng Taruna yang disiapkan agar bisa menampung sebanyak 30.000 penonton. 

Selain itu fasilitas seperti lampu penerangan dan papan skor Stadion Benteng Taruna juga lebih unggul. Stadion Benteng Taruna akan menggunakan lampu LED dan papan skor elektronik.

3. Pemandangan

Dari segi pemandangan Stadion Benteng Taruna juga sedikit lebih unggul dibanding Stadion Benteng. Letaknya yang ada di daerah Kelapa Dua Tangerang membuat pemandangan di sekitar stadion belum banyak dihiasi bangunan-bangunan lain. Apalagi di sekitar Stadion Benteng Taruna kedepannya masih akan dibangun fasilitas olahraga lain seperti GOR mini, lapangan baseball, basket dan arena panjat tebing. 

Sedangkan Stadion Benteng yang berada di dalam kota dan dengan fasilitas umum lain seperti stasiun kereta. Membuat pemandangan di sekitar stadion sudah cukup sesak. Apalagi kondisi terakhir Stadion Benteng yang telah ditumbuhi rumput liar membuat pemandangan semakin tidak menarik.