Terkait Kericuhan di Laga Lawan PSIS, Kapten Arema FC Buka Suara
Kericuhan kecil sempat mewarnai kemenangan perdana Arema FC atas PSIS Semarang, semalam. Untungnya, kericuhan itu tidak melebar dan dengan cepat selesai tidak sampai satu menit.
Insiden tersebut dipicu pelanggaran keras dari Frendy Saputra kepada Dendi Santoso dalam perebutan bola. Di tengah lapangan yang licin, tekel bek kiri PSIS Semarang itu meluncur deras mengenai kaki Dendi yang berusaha mengamankan bola.
Kontak fisik itu pun lalu memancing emosi Dendi yang beserta lima pemain Arema FC menghadapi Frendy tepat di samping bench PSIS Semarang.
"Ya memang saya sempat emosi. Kaki saya sampai benjol dan rasanya sakit setelah dilanggar," ujar Dendi Santoso yang juga merupakan Kapten Arema tersebut.
Ketegangan itu pun tak sampai menjalar lebih jauh. Wasit Faulur Rosy dari Banda Aceh bertindak sigap dengan memberikan kedua kartu kuning di menit ke-60 karena sama-sama dinilai tidak bisa mengontrol emosi.
Selain itu, para ofisial PSIS juga bertindak sigap dengan cepat melerai potensi perkelahian yang terjadi diantara Dendi maupun Frendy.
Dari insiden itu, Dendi pun berharap semua pelaku sepakbola mengambil pelajaran penting terkait pentingnya sikap sportif. Pertandingan boleh berjalan dengan tensi tinggi, namun tetap harus berada dalam jalur sportifitas.
"Apalagi kan kita sama-sama cari makan di situ (sebagai pemain sepakbola). Jadi harus lebih hati-hati lagi," ungkap Winger yang juga menyumbang satu gol yang membawa singo Edan menang 3-1 atas PSIS tersebut.