x

Setelah Sekian Lama, Neymar Blak-blakan Soal Rebutan Penatli degan Cavani

Selasa, 30 Januari 2018 19:47 WIB
Penulis: Juni Adi | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Neymar dan Cavani pasrah atas kekalahan dari Bayern Munchen.

Megabintang Paris Saint-Germaint, Neymar ditransfer dari Barcelona pada bursa transfer musim panas lalu, bermaksud untuk menjadi pemain nomor satu di PSG, dan menghindari bayang-bayang Lionel Messi. 

Namun, keinginannya itu rupanya tak sejalan. Di PSG dirinya kembali menjadi nomor dua, setelah klub menganak emaskan Edison Cavani.

Di klub berjuluk Les Pariesens itu, Cavani menjadi pemain yang dipercaya untuk mengambil tendangan bola mati, termasuk menjadi eksekutor penalti. Hal ini lah yang bikin pemain asal Brasil itu tak suka dan kerap bertengkar dengan pemain lain di PSG, salah satunya dengan Cavani.

Baca Juga

Contoh yang paling nyatanya adalah ketika terjadi insiden memalukan saat PSG mendapat hadiah penalti, kala melawan Olympiue Lyon, Minggu (17/09/17) lalu.

Keduanya terlibat rebutan untuk menjadi algojo penalti. Akan tetapi, Neymar kalah berdebat, dan akhirnya Cavani yang mengambil. Sayang, tendangannya tak berbuah gol.

Insiden ini pun viral di dunia dan rumor mencuat kalau keduanya tak akur. Tak ingin citranya sebagai pemain termahal di dunia buruk, mantan pemain Barcelona itu pun coba memberikan klarifikasi, soal pertengkarannya dengan Cavani.

Neymar dan Cavani saat hendak melakukan eksekusi tendangan penalti.

"Mustahil bagi kita tak mengetahui (rekor Cavani), tapi pelatih memilih saya sebagai penendang penalti dan kami tak ada kontroversi terkait hal itu. Kami tahu apa yang terjadi di ruang ganti dan ia memutuskannya, jadi saya harus menerima tanggung jawab ini," ujar Neymar dikutip dari Daily Mail.

"Tentu saya mendukung Cavani dan ingin melihatnya memecahkan rekor seperti yang ia lakukan hari ini, tapi saya juga tahu ia akan melakukannya suatu hari, karena kami masih memiliki banyak pertandingan musim ini. Saya tahu tanggung jawab saya dan saya tak ingin sembunyi, tapi menerimanya," tambahnya.

Situasi serupa sebelumnya pernah terjadi pada 2010 ketika Neymar masih di Santos. Saat menghadapi Atletico Goianiense, Santos mendapat penalti dan Neymar menuntut untuk menjadi algojo. 

Namun, pelatih Dorival Junior meminta Neymar untuk mengalah kepada rekan lain yang lebih berpengalaman. Akibatnya, Neymar terlihat jengkel, dengan melempar botol ke udara, berdebat dengan Dorival, hingga menolak memberikan umpan di sisa laga.

NeymarParis Saint-GermainEdinson CavaniLigue 1 PrancisBola Internasional

Berita Terkini