x

Merasa Dianaktirikan Panpel di Penyelenggaraan Piala Presiden, Begini Reaksi Persebaya

Kamis, 1 Februari 2018 01:17 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
Bonek Mania ketika menyalakan suar (flare) ketika laga sudah selesai.

Persenaya Surabaya memiliki satu permintaan menjelang babak delapan besar Piala Presiden 2018. Manajer tim, Chairul Basalamah, meminta agar pihaknya tidak terlalu mendapat sorotan atau dianaktirkan terkait keberadaan pendukung setia, Bonek. Hal itu disampaikan pada acara drawing babak delapan besar, Rabu (31/01/18) di Jakarta.

Chairul Basalamah mengaku heran kenapa pihaknya selalu diminta menandatangi surat (jaminan keamanan) ketika Persebaya bertanding. Baginya hal-hal seperti itu justru membuat klub tidak leluasa dan terkesan dianaktirikan karena keberadan Bonek yang jumlahnya sangat banyak.

"Ketika Persebaya main, kita diminta tanda tangan sesuatu karena ada Bonek yang banyaknya seperti itu," bukanya.

Baca Juga

"Jangan sampai kita alami hal tak enak. Perserta ada empat tapi yang tanda tangan hanya Bonek. Kita ingin panitia harus siap untuk pertandingan ada tensi Arema dan Persebaya. Tadi ada usulan kita main pagi dan Arema maen besoknya," sambungnya Chairul.

Konferensi pers drawing babak 8 besar Piala Presiden 2018

Bahkan untuk menghindari konflik antara Bonek dengan pendukung klub lain, dalam hal ini Aremania atau pendukung Arema, pihak panpel Piala Presiden pun memutuskan tidak menggelar pertandingan Arema dan Persebaya dalam satu hari. Padahal sebelumnya ada potensi dua klub besar Jawa Timur itu saling 'bunuh' di babak delapan besar. 

"Kalau itu (drawing) kita tak bisa menebak, atas kemanan dan kesepakatan teman-teman di kepolisian. Kita biasa saja, tapi ini kesepakatan dan kita hormati atas kesepakatan bersama di forum," timpal Chairul soal pengundian dan jadwal yang dipisahkan.

Persebaya SurabayaPSSIAremaLiga IndonesiaArema FCPiala Presiden 2018Chairul Basalamah

Berita Terkini