Siap Tuntut Odemwingie, Ini Penjelasan Madura United
Permasalahan Madura United (MU) dengan striker asingnya, Peter Odemwingie kini nampaknya sudah memasuki babak baru. Akan tetapi, buka kelanjutan kerja sama yang didapat, melainkan aksi yang akan berunjung ke meja hijau atau pengadilan. Hal itu terjadi setelah manajemen MU menunjuk dua pengacara untuk membantu menyelesaikan kasus yang melibatkan pemain asingnya.
Manajer Madura United (MU), Haruna Soemitro mengatakan Odemwingie tidak menghargai kontrak kerja yang telah ditanda tangani. Sebaliknya pemain kelahiran Nigeria itu justru menantang balik MU dengan menyiapkan pengacara di Inggris dan tak mau mengembalikan uang muka yang telah diterima.
"Saya tegaskan kita punya kontrak dengan dia untuk 2018 sehingga pada saat launching pun kita sertakan namanya. Anehnya dia tiba-tiba minta terminasi pada beberapa waktu lalu, bahwa dia sudah tidak mau di Indonesia tapi tidak mau kembalikan semua uang mukanya," ucapnya.
Dalam tuntutannya, Peter Odemwingie menganggap MU lalai membayar uang muka dan meminta tambahan ganti rugi. Untuk itu, mantan pemain Stoke City tersebut menginginkan MU mengeluarkan surat keluar dari klub agar bisa mendapatkan tim baru. Sontak hal itu membuat kubu MU berang dan siap mengajukan laporan ke pihak kepolisian dan juga FIFA.
Hal tersebut tidak lain karena Haruna menyatakan sudah membayar uang muka sejak 2017 lalu untuk mempertahankan Odemwingie. Bahkan, manajemen klub berani membayar uang muka sebesar Rp 3 miliar kepada pemilik nomor punggung 24 itu.
"Menurut aturan FIFA jika klub tidak tanda tangan surat keluar maka dia tidak bisa bermain dimana saja. dan saya tidak mau bernegoisasi kalau mau terminasi maka harus kembalikan uang semua," tegas Haruna.
"Setelah terima uang muka dia (Odemwingie) mau keluar dengan beragam alasan tetapi tidak mau kembalikan uang tersebut. Dia membuat kesepakatan sendiri yang merugikan klub, mungkin dia mau dapat hasil yang sebanyak-banyaknya, serakah. Tapi dia lupa hal itu bisa menghambat karir dia dan bisa sampai pada tindakan pindana dan kita akan melaporkan ke Polda Jawa timur," sambung pengacara Madura United, Umar Husein.
Lebih detail, Umar menjelaskan jika Madura United akan mengambil langkah hukum lewat laporan ke FIFA, laporan pidana dan apabila diperlukan tim Laskar Sapeh Kerab juga menyertakan gugatan perdata.
"Kita ada pengacara yang berpusat dengan FIFA yang bisa ancam karir dia. Tidak tertutup kemungkinan kita fokus pada pindana dan kita juga akan ajukan gugatan perdata kalau diperlukan," tutup Umar.