3 Alasan Mengapa Aubameyang 'Bukan' Striker yang Dibutuhkan Arsenal
Kedatangan Aubameyang ke Emirates Stadium memang sudah diprediksi sejak awal bursa transfer musim dingin dibuka. Beberapa bukti positif sudah terlihat, salah satunya adalah keberhasilan Arsene Wenger memperpanjang kontrak salah satu gelandang andalannya yang bernama Mesut Ozil. Banyak pihak meyakini jika pesepakbola asal Jerman tersebut bertahan lantaran pembelian penting itu.
Namun, para fans The Gunners tidak boleh lantas berpuas diri. Kenapa? Walaupun Aubameyang berhasil mencetak 141 gol dari 213 pertandingan bersama Borussia Dortmund, ada beberapa fakta unik yang membuktikan jika ia bukanlah penyerang yang tepat untuk klub asal London itu.
Simak uraian INDOSPORT berikut ini.
1. 1. Berusia 29 tahun
Pada bulan Juni mendatang, Aubameyang akan memasuki umur 29 tahun yang artinya memasuki usia matang para pesepakbola. Namun, hal tersebut bisa juga berujung bumerang apabila ia tidak dapat beradaptasi dengan cepat. Liga Primer Inggris berbeda dengan Bundesliga. Disana, setiap pemain harus dapat bermain secara mobile dan dapat bergerak mencari ruang.
Pesepakbola asal Gabon tersebut memang sangatlah hebat dalam melakukan penyelesaian di depan gawang namun ia tidak terlalu baik dalam bermain passing bersama dengan pemain lainnya. Oleh karena itu, mantan pemain AC Milan ini harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun.
2. 2. Seringkali melanggar peraturan
Berbeda dengan Arsene Wenger yang terkesan tepat waktu, Aubameyang merupakan tipe pemain yang sedikit 'nakal'. Di Borussia Dortmund, ia beberapa kali melakukan tindakan indisipiner. Bukan hanya merugikan dirinya sendiri namun juga pihak klub.
Aubameyang pernah telat dalam sesi latihan resmi tim asal Jerman tersebut. Kemudian, ia juga mangkir dalam rapat internal seluruh pemain. Beberapa hal di atas bisa menjadi cerminan pihak Arsenal untuk mengatasi reputasi buruk sang penyerang baru.
3. 3. Berposisi sama dengan Lacazette
Jarang sekali klub Liga Primer Inggris yang menggunakan pola klasik menggunakan 2 striker. Hal tersebut dianggap akan menganggu stabilitas lini tengah tim sehingga lebih baik memakai 4-2-3-1 ataupun 4-3-3. Akankah Aubameyang dimainkan bersama dengan Lacazette bersamaan?
Kemungkinan besar Arsene Wenger akan menggunakan Aubameyang sebagai penyerang tunggal. Ia pastinya akan menduetkannya dengan Mkhitaryan yang mana pernah bermain bersama di Jerman. Koneksi diantara mereka berdua bisa membuat Lacazette hanya menjadi pemanis di bangku cadangan. Namun, apakah hal tersebut dapat berfungsi maksimal?