Mengenal Sosok Pelatih Timnas Italia yang Baru, Luigi Di Biagio
Italia saat ini telah menunjuk seorang bernama Luigi Di Biagio sebagai pelatih interim untuk skuat senior mereka. Penunjukkan ini dilakukan pasca lowongnya jabatan tersebut setelah pemecatan Giampiero Ventura yang membuat muka publik negeri Pizza malu, yakni gagalnya Azzurri lolos ke Piala Dunia 2018.
Sebelumnya banyak kabar burung berseliweran tentang siapa nama yang akan ditugasi menjadi pelatih timnas Italia. Mulai dari Carlo Ancelotti, Roberto Mancini, Claudio Ranieri hingga Antonio Conte pun diisukan sedang dipertimbangkan oleh FIGC (federasi sepak bola Italia) untuk menduduki jabatan krusial tersebut. Namun sebelum adanya pencerahan siapa nominasi terpilih, untuk sementara FIGC menunjuk Luigi Di Biagio.
Posisi Di Biagio sendiri hanya sebatas pelatih interim, sementara dan belum ada kepastian akan dipermanenkan atau tidak. Pria berkepala pelontos yang juga menangani timnas U-21 Italia itu, akan mendampingi Marco Verratti dan kolega pada laga persahabatan melawan Inggris dan Argentina yang akan datang.
Berbicara tentang Di Biagio, siapakah orang ini? Tentu kita sebagai penikmat sepak bola masih awam dengan orang yang satu ini jika diartikan sebagai pelatih. Benar. Namun, sebagai pesepak bola nama Di Biagio tentu akrab bagi Anda yang sudah mengikuti sepak bola Italia dan Serie A sejak era 90-an.
1. Tumbuh di Lazio, Besar di Roma
Karir Di Biagio sebagai pesepak bola terhitung lumayan mengesankan. Berbagai macam klub teras Italia pernah diperkuat pria kelahiran Roma, 3 Juli 1971 ini. Dia pernah bermain di Lazio, Roma dan Internazionale. Perjalanan Di Biagio cukup unik, dirinya tumbuh kembang bersama Lazio. Dia merupakan didikan klub berjuluk Biancoceleste itu.
Namun, disana ia tidak mendapatkan tempat layak dan hanya sekali bermain bagi Lazio pada musim 1989-99. Dia kemudian hidup nomaden dari Foggia, Monza dan mulai dikenal sebagai gelandang bertahan jempolan justru di AS Roma, musuh bebuyutan Lazio. Di Biagio gabung Il Giallorossi sejak musim 1995-96.
Di Biagio bermain selama empat musim di Roma dengan melahap 114 penampilan. Karirnya kemudian berlanjut di Internazionale selama empat musim pula (1999-2000 hingga 2002-03). Selepas dari Inter, Di Biagio menjalani masa tua di Bresica dan Ascoli, sebelum gantung sepatu pada tahun 2007.
2. Andalan Gli Azzurri
Selain di level klub, Di Biagio juga cemerlang di tingkat nasional. Dia memperkuat timnas senior Italia sejak 1998 hingga 2002. Di Biagio turut serta pada ajang Piala Dunia 1998 dan 2002 serta Piala Eropa 2000. Total sepanjang karir profesionalnya, Di Biagio bermain sebanyak 513 kali dan mencetak 68 gol baik itu di level klub maupun timnas.
Posisi pemain dengan karakter bertahan selalu menjadi semacam anugerah bagi Italia, yang memang mengakarkan diri pada filosifi sepak bola bertahan legendaris, catenaccio. Selain bek dan penjaga gawang tangguh, Italia tak pernah kehabisan stok untuk posisi semacam gelandang bertahan dan Di Biagio merupakan sosok gelandang bertahan terbaik di masanya.
Dia mampu menjadi andalan timnas pada masa-masa Italia diperkuat mediano (gelandang bertahan) berkelas semacam Antonio Conte, Roberto Di Matteo hingga kemunculan awal Gennaro Gattuso
3. Spesialis Runner-Up
Meski punya karir dengan catatan gemilang, pencapaian Di Biagio tidaklah istimewa. Belum pernah ada gelar mayor yang ia koleksi baik di tingkat klub maupun negara. Di Biagio menjadi bagian dari tim Inter ketika kalah Lazio di Coppa Italia dan Supercoppa Italiana tahun 2000. Dia pun hanya mampu mengantarkan Inter menjadi runner-up Serie A musim 2002/03 ketika Nerazzurri secara tragis disalip Juve dalam perburuan scudetto.
4. Kepantasan Melatih Italia
Kini Di Biagio telah menapaki karir tertinggi sebagai allenatore. Andai bisa membawa Italia selalu menang dan bermain apik dalam laga persahabatan nanti, dia bisa saja dipertimbangkan untuk dipermanenkan. Apalagi dia sempat membawa Gli Azzurrini mencapai final Euro U-21 tahun 2017 lalu.
Melihat rekam jejak pelatih Italia sebelumnya, seperti Giampiero Ventura yang tak punya pengalaman melatih klub besar sebelumnya, bisa jadi Di Biagio akan dipertimbangkan. Namun, melihat hasil Italia yang medioker dibawah pelatih medioker pula (Ventura), sepertinya FIGC harus punya kewaspadaan lebih. Apalagi Di Biagio hanya punya pengalaman melatih di timnas U-20 dan U-21 Italia saja.
Tetapi, dari semua hal yang sudah terjadi, memang tidak elok apabila menilai kepantasan Di Biagio untuk saat ini. Maka dari itu, kita hasil melawan Inggris dan Argentina nanti, yang merupakan ujian bagi kepantasan Di Biagio yang sesungguhnya.