x

Pardedetex: Klub Legendaris Tanah Batak Selain PSMS

Selasa, 6 Februari 2018 17:42 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Tumpal Dorianus Pardede, pendiri klub sepakbola Pardedetex.

PSMS Medan menjadi salah satu klub asal Sumatera selain Sriwijaya FC yang mampu menembus babak semifinal Piala Presiden 2018. Klub berjuluk Ayam Kinantan tersebut berhasil membuktikan bahwa mereka masih menjadi tim yang cukup eksis di tengah klub kenamaan lainnya.

Namun rupanya usut punya usut, PSMS Medan bukan menjadi klub satu-satunya yang berhasil membumikan sepakbola di Tanah Batak. Ada salah satu klub melegenda di tanah tersebut, meski kini memang telah punah alias tak lagi aktif, hingga yang tersisa tinggal PSMS Medan kini.

Skuat PSMS Medan.

Pernah berdiri sebuah klub di era 1960-an yang cukup ternama di Medan kala itu. Klub tersebut bernama Pardedetex, sebuah klub sepakbola profesional ternama pada eranya. Bahkan PSSI sendiri sampai mengakui keberadaan klub tersebut.

Bersama dengan dereta tujuh klub lainnya, seperti Bangka Putra (Sungailiat, Bangka), Jayakarta (Jakarta), Buana Putra (Jakarta), Tunas Jaya (Jakarta), Warna Agung (Jakarta), Palu Putra (Palu), dan Beringin Putra (Makassar), Pardedetex disahkan oleh PSSI pada 15 Agustus 1976 di Jakarta.

Baca Juga

Dari kabar yang beredar, meski di tengah sejumlah nama klub besar, Pardedetex sendiri rupanya menjadi salah satu klub yang paling mencuri perhatian. Pardedetex menyimpan sederet hal yang memang pantas membuatnya cukup dikagumi di tanah Batak sendiri.

Berikut INDOSPORT berhasil merangkum jejak perjalanan klub kebanggaan Medan era dulu, Pardedetex sebelum nama PSMS Medan melambung sebagai klub ternama asal Sumatera Utara hingga kini:


1. Klub Milik Orang Terkaya di Indonesia

Tumpal Dorianus Pardede.

Pardedetex merupakan klub sepakbola di Medan yang didirikan oleh salah satu orang terkaya di Indonesia, Tumpal Dorianus Pardede atau yang biasa dikenal dengan TD Pardede. 

Sang pemilik klub yang biasa disapa dengan sebuta Pak Katua tersebut memiliki perjalanan organisasi yang cukup banyak. Tak hanya dalam kepengurusan gereja, namun juga dalam tubuh pemerintahan. 

Sebut saja dirinya pernah menjadi Ketua IV Dewan Ekonomi Indonesia Pusat di Jakarta pada 1857 silam. Dua jabatan terakhir yang sempat ia pegang adalah Ketua Harian Pengurus Sepak Bola Galatama dan Menteri Berdikari Republik Indonesia tahun 1982.

TD Pardede meninggal dunia pada 18 November 1991 silam. Untuk mengenang jasa-jasanya dalam dunia sepakbola di tanah Batak, setiap tahunnya Medan mengadakan Turnamen Piala T.D. Pardede.


2. Klub Pertama yang Rekrut Pemain Asing

Pemain Brasil, Jairo Matos pernah memperkuat Pardedetex.

Klub yang didirikan mendiang TD Pardede tersebut menjadi klub pertama yang merekrut pemain asing. Hal itu tentunya benar-benar dilakukan dengan memanfaatkan kekayaan dari sang pemiliki, sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

Terjun ke liga sepakbola profesional Galatama, Pardedetex menjadi klub yang mampu merekrut gelandang asing asal Brasil, Jairo Matos. Dan tidak cuma itu, klub tersebut pun gencar merekrut sederet pemain top lainnya. 

Para bintang timnas era 1970-an pun tak luput dari perekrutan Pardedetex. Sebut saja Sotjipto Soentoro, Abdul Kadir, Jacob Sihasaleh, dan juga pemain berbakat lainnya, Chaerul Chan, Herry Kiswanto, dan Zulham Effendi.


3. Masa Suram: Ladang Judi dan Pengaturan Skor

Klub Pardedetex.

Pardedetex memasuki masa kegelapannya sebelum akhirnya dibubarkan. Hal tersebut berangkat dari masalah prestasi mereka yang mulai merosot, terlebih lagi penampilan mereka yang menurun di liga Galatama sendiri. 

Pada 1984 silam, Pak Katua memutuskan untuk membubarkan Pardedetex. Keputusan tersebut juga didukung dengan kondisi sepakbola Indonesia yang tengah tak stabil serta mengalami kekacauan dari berbagai sisi. 

Sang manajer yang kala itu dipegang oleh putra kedelapan TD Pardede, Jhony Pardede, merasa tak mampu lagi memegang kendali karena penyakit serta tekanan mental yang menderanya. 

Selain kondisi kesehatan pemangkunya, Pardedetex seringkali menjadi ladang pengaturan skor. Tak hanya itu, laga yang sering dilalui oleh Pardedetex tak jarang menjadi lahan bagi para bandar judi menuai keuntungan. Alasan tersebut menguatkan keputusan untuk dibubarkannya Pardedetex.

PSMS MedanLiga GalatamaLiga Indonesia

Berita Terkini