Persija Sebut PSMS Sangat Berbahaya di Piala Presiden 2018

Persija Jakarta nampaknya tidak main-main di Piala Presiden 2018 ini. Setelah melaju ke babak semifinal, Macan Kemayoran kini bermimpi lebih tinggi untuk tampil di partai final. Kesempatan kali ini disebut tidak boleh disia-siakan begitu saja lantaran Bambang Pamungkas dan kawan-kawan telah berada cukup dekat dengan partai penentuan gelar juara.

Asisten pelatih Persija, Mustaqim mengatakan kans untuk lolos ke final sangat besar, sehingga mereka akan menurunkan pemain terbaik saat melawan PSMS Medan di babak semifinal tanggal 10 dan 12 Februari 2018 mendatang. Persija diharapkan menang terutama di laga leg pertama kala kedua tim bertemu di Stadion Manahan, Solo.

"Kans lolos ke final Piala Presiden ini sangat besar dan sangat sayang untuk disia-siakan. Jadi nanti ada pembagian pemain yang benar-benar dibutuhkan (karena Persija main di Piala AFC tanggal 14 Februari). Kita akan atur sebaik mungkin dan leg pertama kita harus menang," ucapnya.

Kendati demikian, Persija sejatinya tetap mewaspadai PSMS Medan. Tim asal Sumatera Utara itu bahkan dinilai jadi tim paling berbahaya selama Piala Presiden 2018.

Hal itu menilik penampilan tanpa beban yang ditunjukkan anak asuh Djajang Nurdjaman sehingga mampu menyingkirkan tim-tim besar seperti Persib Bandung, PSM Makassar, hingga Persebaya Surabaya.

"Semua tim yang masuk empat besar adalah tim yang bagus dan kita hati-hati dengan PSMS Medan ini. Mereka tim yang tidak diperhitungkan sehingga tidak ada beban dan ini yang bikin susah. Mereka punya sesuatu yang beda dengan tim lainnya, mereka enjoy dan itu sangat berbahaya," aku Mustaqim selaku asisten pelatih Persija.

"Tetapi saat ini kepercayaan diri pemain kami sangat tinggi dan itu hal bagus.  Jadi tugas kami adalah bagaimana menjaga semangat dan motivasi itu jangan sampai kendor. Kita semuanya tamu di Solo jadi lihat saja," imbuhnya.

Sebagai informasi, baik Persija Jakarta maupun PSMS Medan akan menggunakan Stadion Manahan, Solo sebagai kandangnya di babak semifinal. Artinya meski menggunakan sistem home away, kedua klub tidak perlu repot-repot berpindah tempat. Macan Kemayoran dan Ayam Kinantan hanya bergantian mengenakan jersey utama saat tampil sebagai tuan rumah.