Penurunan Performa Pemain Muda dalam Kacamata Indra Sjafri
Setiap negara tentu ingin mempunyai tim nasional yang berkualitas, dan mampu bersaing di level internasional. Maka dari itulah, setiap federasi sepakbola perlu menerapkan proyek jangka panjang dengan level timnas secara berjenjang.
Indonesia pun sudah melakukan hal itu sejak puluhan tahun lalu. Harapannya sama, yakni ingin membentuk skuat timnas yang tangguh sejak dari level usia dini menuju level senior.
Dan sudah menjadi pemandangan umum, bahwa banyak pemain muda di tanah air yang mengalami penurunan performa. Mereka bermain apik sejak usia dini dan meroket di level U-19 atau U-21, tapi kemudian namanya menghilang begitu menginjak level senior.
"Ada banyak faktor (yang menjadi penyebabnya). Bisa jadi dari anak itu sendiri, karena mereka tidak konsisten," papar Indra Sjafri dalam menanggapi fenomena miris tersebut.
"Tapi bisa juga karena minimnya kesempatan bermain. Makanya, pelatih di Indonesia mesti berani memberi kesempatan pemain muda dalam tim senior mereka," mantan Pelatih Bali United itu menambahkan.
Tak perlu jauh-jauh, Indra Sjafri pun lalu mencontohkan skuat emasnya di era Evan Dimas dkk. Saat itu, Timnas U-19 besutannya memberi gairah dahsyat di sepakbola tanah air, melalui penampilan cemerlang dan sederet prestasi membanggakan.
Mulai dari Juara turnamen di Hong Kong dan berlanjut saat meraih Juara di Piala AFF U-19 tahun 2013 lalu. Namun, performa mereka kemudian menurun ketika satu tahap lagi menuju Piala Dunia U-20, yaitu kala tersingkir di babak penyisihan grup Piala Asia U-19 tahun 2014.
Dari grup pemain yang sukses dirobitkannya, hanya segelintir yang kini menjadi pemain andalan di tim profesional tanah air. Menurutnya para pemain yang menjadi andalan klub profesional Indonesia itu karena diberi kesempatan bermain.
"Lihat saja Ilham Udin dan juga ada Zulfiandi. Mereka muncul lagi karena selalu diberi kesempatan bermain," ungkapnya.
Dua nama itu merupakan bagian dari skuat emas dari Timnas U-19 asuhan Indra Sjafri. Nama-nama lainnya juga turut berkibar di level profesional, seperti Evan Dimas, I Putu Gede Juniantara, Paolo Sitanggang, Hansamu Yama hingga Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.