3 Hal Ini Bisa Buat Persija Gagal Lolos ke Final Piala Presiden
Sepak bola adalah olahraga yang penuh kejutan. Dalam 90 menit, segala hal bisa terjadi. Entah itu tim lemah yang mampu mengalahkan tim kuat, atau aksi comeback tim yang sudah tertinggal jauh. Kita bisa lihat bagaimana merananya Milan yang sudah unggul 3-0 di babak pertama namun berhasil disusul Liverpool di babak kedua final Liga Champions tahun 2005. Atau kemenangan telak Barcelona atas PSG (6-1) setelah sebelumnya dibantai di Paris dengan skor 4-0 di leg pertama.
Di sepak bola nasional hal itu pun tentu bisa terjadi. Masih teringat tahun lalu ketika Semen Padang sempat unggul 2 gol atas Arema namun Tim Kabau Sirah pada akhirnya dihujam dengan 5 gol balasan. Untuk itulah Persija Jakarta yang telah berhasil menang telak 4-1 atas PSMS Medan di semifinal Piala Presiden tetap mesti mawas diri. Jika tidak hati-hati, bisa jadi peluang masuk final yang sudah di depan mata melayang begitu saja.
Berikut ini adalah tiga hal yang bisa membuat Persija gagal lolos ke Final Piala Presiden.
1. Mepet dengan Jadwal Piala AFC
Pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco, mesti putar otak untuk merotasi skuatnya. Seperti yang diketahui, jadwal Piala Presiden sangat berhimpitan dengan jadwal Piala AFC. Jarak antara dua kompetisi hanya dua hari. Hari Senin (12/02/18) ini, Persija melawan PSMS dan hari Rabu (14/02/18) Persija sudah mesti turun di Piala AFC menghadapi raksasa Malaysia, Johor Darul Ta'zim.
Hal ini berdampak pada skuat yang akan diturunkan. Besar kemungkinan Persija tidak akan menurunkan seluruh pemain terbaiknya alias menurunkan tim lapis kedua. Striker andalan mereka, Marko Simic, kemungkinan akan diistirahatkan. Tentu ini berdampak besar bagi Persija karena Simiclah yang berhasil mencetak banyak gol di leg pertama. Teco tentunya mesti rasional. Pelatih asal Brasil itu mesti jeli melihat saat latihan mana pemain yang lelah dan rentan cedera. Jika menilik kualitas lawan Persija di Piala AFC dan ambisi Gede Widiade, maka besar kemungkinan Persija akan mengorbankan leg kedua semifinal Piala Presiden.
Situasi jadwal padat yang dialami Persija bisa jadi celah bagi PSMS. Tim Ayam Kinantan bisa bebas menurunkan pemain mana pun miliknya. Dengan racikan pelatih sekaliber Djajang Nurjaman, tentunya kesalahan di leg pertama akan diperbaiki demi mendongkrak penampilan Legimin Raharjo dkk.
2. PSMS Belum Menyerah dan Siap Tampil Habis-habisan
PSMS siap tampil habis-habisan. Sebelumnya, pelatih PSMS, Djajang Nurjaman, mengatakan dirinya masih optimis bahwa anak asuhnya memiliki peluang untuk menang dan lolos ke final.
"Kami yakin bisa membalikkan kondisi meski Persija jelas di atas angin. Kami tetap akan berusaha, di tengah peluang yang cukup tipis," ujarnya.
Evaluasi sudah dilakukan oleh PSMS Medan. Mereka pun menyiapkan strategi khusus untuk pertandingan tersebut. Bahkan, Djanur tidak bisa menyebutkan startegi tersebut ke media. Satu hal yang pasti, Djanur akan menampilkan sepak bola menyerang sejak menit awal demi bisa mengejar defisit gol. Jika Persija mengabaikan hal ini, bukan tidak mungkin dalam waktu singkat, Persija bisa kebobolan lebih dari dua gol.
3. PSMS Tim Penuh Kejutan
Masih segar di ingatan kita bagaimana kejutan demi kejutan diciptakan PSMS Medan di Piala Presiden. Runner-up liga dua itu berhasil lolos grup Piala Presiden setelah mengalahkan PSM Makassar dan klub bertabur bintang, Persib Bandung di depan publiknya sendiri.
Kejutan berlanjut ketika PSMS berhasil menyingkirkan Persebaya di perempat final sekaligus membalas kekalahan di final Liga 2 tahun 2017 lalu. Patut kita tunggu apakah kejutan itu bisa diciptakan lagi oleh PSMS di laga kontra Persija ini.