Ketua SOS: Edy Rahmayadi Harus Mundur, Bukan Cuti
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, mengajukan cuti jelang pencalonannya di Pilkada Sumatera Utara. Tindakan Edy banyak mendapat kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali dari Menteri Olahraga, Imam Nahrawi.
Ia menyangkan, cutinya Edy justru dalam waktu dimana Timnas Indonesia akan berlaga di Asian Games. Tak hanya Menpora, Edy juga mendapat protes dari Akmal Marhali, ketua Save Our Soccer.
- Ikut Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Cuti Sementara dari Jabatan Ketum PSSI
- Sosok Korban Tewas Tabrak Lari Mobil yang Hobi Bersepeda dan Penyuka Liverpool
- Update Media Sosial, Makan Konate Bisa Buat Bobotoh Sedih
- 2 Sosok Ini Jadi Biang Kerok Kekalahan Man United dari Newcastle
- Selain RD, Sosok Ini Juga Beri Peringatan 'Keras' untuk Syahrian Abimanyu
"Edy harus memilih, mundur dari pencalonan Gubernur Sumut atau mundur dari PSSI, bukan lagi Cuti," kata Akmal di instagramnya.
Sebenarnya soal rangkap jabatan sendiri sudah dilarang. Terbukti melalui SE Mendagri Nomor 800/148/sj 2012 tanggal 17 Januari 2012 tentang Larangan Perangkapan Jabatan Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah pada Kepengurusan KONI, PSSI Daerah, klub sepakbola profesional dan amatir, serta jabatan publik dan jabatan struktural, namun peraturan itu ternyata tidak ditaati.
Terhitung mulai hari ini (13/02/18) Edy resmi berhenti sementara dari jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Dalam pengakuannya beberapa waktu lalu, ia menyebut jika dirinya tak ingin dianggap menyalahgunakan jabatannya.
"PSSI benar-benar mandat rakyat, saya akan mengajukan cuti terhitung mulai dinyatakan resmi sebagai calon Gubernur Sumatera Utara," ujar Edy kepada wartawan di Medan seperti dikutip dari laman tribunnews.
Edy juga menyebut dirinya tidak pernah menggunakan organisasi PSSI untuk kepentingan pribadinya. "Tentu kalau ada orang yang beranggapan demikian sangat salah," katanya.