Hadapi Bali United, 3 Catatan Ini Patut Diperhatikan Persija
Persija Jakarta nampaknya harus lebih waspada lagi untuk menghadapi Bali United dalam partai final Piala Presiden 2018 yang akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (17/02/18) mendatang.
Sebelum Bali United, Persija telah dinyatakan terlebih dahulu mengamankan tiket menuju babak final Piala Presiden 2018 usai berhasil menekuk PSMS Medan pada Senin (12/02/18) lalu pada leg kedua mereka. Persija menang agregat 5-1 dari skuat berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
Pertemuan Persija dengan Bali United di partai final ini baiknya dimanfaatkan lebih baik untuk skuat asuhan Stefano Teco tersebut. Pasalnya, Persija sebelumnya pernah berhadapan dengan Bali United di partai akhir fase grup D beberapa waktu lalu, tepatnya pada 29 Januari 2018 lalu.
Tercatat Persija terpaksa harus menelan kekalahan atas Bali United dan menjadikan klub berjuluk Pasukan Tridatu tersebut sebagai jawara Grup D, dan Persija pun harus puas keluar dengan menggenggam posisi runner-up.
Dalam laga penyishan tersebut, Bali United berhasil menekuk Persija dengan skor 3-2 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kekalahan tersebut menyisakan catatan yang patut diperhatikan oleh Persija, dan kemungkinan besar bisa menjadi modal untuk merubah nasib mereka di hadapan Bali United lagi di partai final.
Berikut INDOSPORT berhasil merangkum tiga catatan khusus yang patut diperhatikan oleh Persija, belajar dari kekalahan yang sempat ditelan oleh klub tersebut saat berhadapan dengan Bali United di babak penyisihan grup:
1. Eksperimen Marko Simic
Seperti yang diketahui, dalam laga perdana Persija melawan Bali United beberapa waktu lalu, pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco memutuskan untuk tidak menurunkan pemain anyar Persija yang kini masih menjadi topskorer di Piala Presiden 2018, Marko Simic.
Teco menjadikan keputusannya tersebut sebagai bagian dari eksperimennya untuk tidak menjadikan Simic sebagai andalan sejak awal laga. Teco malah memilih untuk menurunkan Bambang Pamungkas sejak menit awal, dimana perjuangannya turut dibantuk oleh Ivan Carlos dan Riko Simanjuntak.
Teco nampak seperti berjudi dengan nasib Persija yang kala itu telah diungguli oleh Bali United 2-0. Hingga akhirnya Simic baru ia turunkan pada menit-70, dimana dalam 20 menit penampilannya, pemain berdarah Kroasia tersebut belum mampu mencetak angka sama sekali.
2. Persija Jakarta Butuh Andritany
Andritany Ardhiyasa masuk dalam deretan kiper di Piala Presiden 2018 sebagai kiper dengan persentase penyelamatan terbaik dari empat peserta lainnya di babak semifinal. Tercatat dalam tiga laga, dimana diriya diturunkan, ia mampu menahan tujuh tembakan secara tepat.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa Andritany memang menjadi kiper yang cukup mumpuni untuk diandalkan oleh Teco dalam laga krusial Persija Jakarta di setiap laga Piala Presiden 2018. Namun sayangnya, dalam laga melawan Bali United di babak penyisihan beberapa waktu lalu, Teco tak menurunkannya.
Ketimbang menurunkan Andritany, Teco malah lebih memilih untuk menurunkan M. Rizky Darmawan dalam laga terakhir penyisihan Grup D tersebut. Beberapa kali tercatat Rizky belum mampu menahan serangan langsung lewat penalti yang dilesakkan oleh Kevin Brands dan Stefano Lilipaly, ditambah lagi gol dari Ilija Spasojevic.
3. Buruknya Konsentrasi Lini Belakang
Persija memang nampak terlalu memanfaatkan lini serang mereka dalam sederet laga yang dihadapi pada Piala Presiden 2018 ini. Hal tersebut yang kemudian menimbulkan catatan sendiri bagi Persija dalam menghadapi laga kedua melawan Bali United nanti di final.
Ketergantungan terhadap lini serang Persija yang digawangi oleh Marko Simic maupun Bambang Pamungkas, membawa dampak yang cukup signifikan pada lini pertahanan yang dimiliki oleh klub kesayangan Jakmania tersebut.
Lini pertahanan yang melemah membuat kiper harus bekerja lebih keras lagi. Persija pun harus menelan kekalahan karena dampak dari ketergantungan tersebut. Hal itu patut diperhatikan oleh Persija mengingat Bali United punya pemain serang yang begitu lihai.