Perjalanan Karier Marko Simic, Predator Persija yang Berhasil Mengambil Hati The Jakmania
Keberhasilan Persija dalam menjuarai Piala Presiden tidak terlepas dari kontribusi penyerang baru mereka yang bernama Marko Simic. Pesepakbola berusia 30 tahun ini dibeli oleh Macan Kemayoran dari Melaka United, salah satu kontestan di Liga Malaysia dengan durasi kontrak selama 2 tahun.
Pemain asal Kroasia ini mengawali karirnya dari akademi Rijeka pada tahun 2001 silam. Kemudian, ia pindah ke salah satu klub Korasia, NK Zagreb, dan mengenyam pelatihan dasar-dasar sepakbola di sana selama 4 tahun.
Lepas dari akademi, Simic memulai debut profesional bersama dengan klub Rusia, FC Khimki. Namun, karir pemain yang berjuluk Super Simic ini tidak berjalan lancar. Dalam dua tahun keberadaanya, ia hanya memainkan empat pertandingan tanpa menghasilkan satu gol.
Karena tidak terpakai di FC Khimki, Simic dipinjamkan ke klub Latvia, Daugava Daugavpils. Di Latvia, kehebatannya sebagai seorang predator mulai terlihat. Total, ia mencetak enam gol dari 14 laga.
Bertahun-tahun berada di Kroasia dan Eropa Timur, pesepakbola bertinggi badan 187 cm ini pindah ke Pordenone Calcio, salah satu klub yang eksis di kasta ketiga dan keempat di Italia kala itu. Bukannya semakin bersinar, karirnya malah kian meredup dengan hanya mencatatkan satu penampilan.
Simic akhirnya memutuskan untuk menepi ke benua Asia dan bergabung dengan klub dari Vietnam bernama Becamex Binh Du’ong. Di klub ini ia mampu mencetak empat gol dari enam penampilan. Namun, mengingat jumlah penampilannya yang sedikit bisa dibilang ia tak berhasil-berhasil amat di Vietnam.
Di tahun 2017, ia bergabung dengan Negeri Sembilan. Di Negeri Sembilan, Simic mulai menunjukan tajinya. Ia bermain di 13 pertandingan dan mencetak tujuh gol. Melihat penampilannya yang apik, Melaka United pun tertarik merekrutnya. Di Melaka United, nama Simic semakin dikenal karena bisa bermain secara reguler. Sembilan gol dari jumlah pertandingan yang sama berhasil ia torehkan.
Kini, ia bergabung dengan Persija Jakarta. 11 gol yang ia buat di Piala Presiden bisa dikatakan sebagai pencapaian yang paling fantastis sepanjang karirnya karena baru musim ini ia berhasil mencetak gol lebih dari dua digit.
Selain meraih gelar top skor Piala Presiden 2018, Simic juga menyejajarkan diri dengan Christian Gonzales sebagai pemiliki gol terbanyak selama gelaran kompetisi tahunan tersebut dengan 11 gol. Lantas, apakah sinarnya akan berlanjut di Liga 1? Atau, ia hanya sebatas one season wonder?
Karir Perjalanan Marko Simic
Klub
Tahun | Tim | Penampilan (Gol) |
---|---|---|
2007-2009 | FC Khimki | 4 (0) |
2008 | Daugava Daugavpills (Pinjaman) | 14 (6) |
2009-2011 | Lokomotiva | 16 (6) |
2011-2012 | Vasas SC | 17 (9) |
2012 | Ferencvarosi TC | 24 (6) |
2013 | Mura 05 | 7 (1) |
2013-2015 | Inter Zapresic | 8 (7) |
2015 | Pordenone Calcio | 1 (0) |
2015 | Becamex Binh Du'ong | 6 (4) |
2016 | Dong Thap | 9 (4) |
2016-2017 | Long An | 10 (3) |
2017 | Negeri Sembilan | 13 (7) |
2017 | Melaka United | 9 (9) |
2018 | Persija Jakarta (Piala Presiden) | 7 (11) |
Tim Nasional
Tahun | Tim Nasional | Pertandingan (Gol) |
---|---|---|
2006-2007 | Kroasia U-19 | 2 (0) |
2009 | Kroasia U-20 |
4 (0) |
2009-2010 | Kroasia U-21 | 7 (3) |