Usai Gagal Juara, Bali United Mundur dari Piala Gubernur Kaltim

Klub Liga 1, Bali United, secara mengejutkan memutuskan untuk menarik diri dari turnamen Piala Gubernur Kaltim 2018. Hal itu dibenarkan langsung oleh pelatih Widodo Cahyono Putro usai gagal membawa Bali United menjuarai Piala Presiden 2018.

Tim berjuluk Serdadu Tridatu tersebut awalnya telah ditetapkan untuk berpartisipasi dalam Piala Gubernur kaltim tersebut. Bahkan, Bali United telah masuk dalam Grup A bersama Persiba Balikpapan, Borneo FC dan Arema FC pada turnamen tersebut.

Namun sejumlah alasan krusial membuat tim yang bermarkas di Stadion I Wayan Dipta tersebut harus mundur dari turnamen pramusim itu. Tercatat, ada tiga alasan yang membuat Bali United mengurungkan niatnya untuk bersaing di Piala Gubernur Kaltim 2018.

Tidak adanya tim pelatih di kubu Bali United menjadi alasan utama mereka mundur dari turnamen tersebut. Selanjutnya, Bali United harus kehilangan beberapa pemain U-23, yang telah dipanggil untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Tim Garuda Muda.

Alasan terakhir menjadi masuk akal, karena Serdadu Tridatu memilih fokus untuk bermain di Piala AFC tahun ini. Pasalnya, banyak pecinta sepakbola dibuat heran ketika Bali United memilih untuk mencadangkan beberapa pilarnya pada laga perdana Piala AFC.

Serdadu Tridatu seperti tak ingin mengulang keselahan yang mereka perbuat saat bermain di Piala Presiden kemarin. Sebab, jadwal yang padat hanya membuat berbagai masalah datang ke kubu Bali United.

“Perkembangannya tidak jadi ikut sudah bicara. Alasannya, karena memang pemain dipanggil Timnas ada enam orang," kata Widodo, dikutip dari Tribun Bali.

"Di dalam kepelatihan pastinya terpecah, tadinya ada Hans Peter Schaller dan Wayan Arsana. Ternyata Wayan Arsana ambil juga lisensi B AFC. Hans Peter Schaller juga mau pulang ke Austria, orangtuanya sakit,” tutupnya.