x

3 Alasan Timnas Indonesia Tidak Butuh Marko Simic

Kamis, 22 Februari 2018 18:33 WIB
Editor: Isman Fadil
Marko Simic

Naturalisasi bukan barang baru dalam persepakbolaan Tanah Air. Sejak era kepemimpinan Nurdin Halid pada 2010, PSSI doyan menaturalisasi pemain asing dengan dalih untuk transformasi dan motivasi

Tim Nasional (Timnas) Indonesia sering bergantung pada pemain-pemain kelahiran negara lain yang akhirnya dinaturalisasi menjadi warga negara Indonesia (WNI). Beberapa nama memang cukup berkontribusi di timnas, seperti Stefano Lilipaly dan Ilija Spasojevic. Namun ada juga pemain naturalisasi yang dianggap gagal bersinar bersama Timnas Indonesia seperti Jhon Van Beukering, Tonnie Cusell, dan Ruben Wuarbanaran.

Baca Juga

Baru-baru ini, penyerang Persija Jakarta, Marko Simic membuka diri mengikuti proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Striker kelahiran Kroasia ini memiliki hasrat besar untuk membela Timnas Indonesia.

“Bila saya diminta PSSI untuk bermain di Timnas Indonesia, itu akan menjadi kebanggaan. Bermain untuk timnas merupakan kehormatan bagi pemain sepakbola. Kalau Indonesia membutuhkan, saya ada di sini,” kata Simic.

Keinginan Simic memperkuat Timnas Indonesia membawa beberapa pro dan kontra bagi pengamat sepakbola Indonesia. Sebelumnya, Akmal Marhali selaku aktivis Save Our Soccer, secara terang-terangan menolak dengan proyek naturalisasi.

Selain Pemain Terbaik, Marko Simic juga menjadi pencetak gol terbanyak Piala Presiden 2018.

"Naturalisasi biasa melalui jalur sepakbola terkesan sangat mudah. Padahal, naturalisasi bukan solusi terkait mandeknya prestasi timnas. Terkesan delusional, naturalisasi memberikan kemudahan kepada orang asing untuk mendapatkan perkejaan lebih lama di sepakbola nasional," terang Akmal.

Marko Simic memang tampil bagus di ajang pramusim bersama Persija Jakarta. Dia menjadi top skor Piala Presiden 2018 dengan torehan 11 gol. Total, eks rekan setim Ivan Rakitic di Timnas Kroasia U-20 ini mengoleksi 14 gol sepanjang turnamen pramusim bersama tim Macan Kemayoran.

Tentunya, hadirnya Simic di timnas akan menambah persaingan di lini depan Skuat Garuda. Satu hal yang masih menjadi pertanyaan, apakah Marko Simic merupakan solusi untuk mengangkat prestasi Timnas Indonesia mengingat ia masih baru berkarier di Indonesia? 

Untuk itu, INDOSPORT merangkum beberapa alasan mengapa Timnas Indonesia tidak butuh kehadiran Marko Simic.


1. Faktor Usia

Marco Simic melakukan selebrasi di susul oleh Ivan Carlos.

Saat ini, Simic sudah menginjak usia 30 tahun. Jika ingin dinaturalisasi, Simic harus tinggal di Indonesia paling singkat lima tahun berturut-turut seperti yang tertuang di undang-undang nomor 12 tahun 2006. Artinya, usianya saat memegang paspor Indonesia sudah menginjak 35 tahun.

Bagi pesepakbola yang telah berusia di atas 30 tahun, peforma mereka kebanyakan sudah mulai menurun. Dengan kata lain, masa produktif mereka di usia tersebut sudah mulai berkurang, sehingga bukan tidak mungkin jika nantinya banyak peluang yang terbuang sia-sia.

Apalagi, bermain di level Timnas tidaklah sesering kompetisi di liga, sehingga membutuhkan waktu yang terbatas bagi mereka yang berusia 30 tahun untuk dapat cepat menemukan performa terbaiknya saat sedang bertanding.


2. Diragukan Loyalitasnya

Marko Simic merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bali United di Final Piala Presiden 2018.

Marko Simic memang sudah jatuh hati dengan sepakbola Indonesia. Simic dikontrak Persija selama dua musim. Sebelumnya, dia tidak pernah bermain untuk klub-klub Indonesia.

Melihat track records. Simic sudah bermain di 5 negara dalam 6 tahun terakhir. Otomatis loyalitasnya pun diragukan. Seandainya Simic meraih kesuksesan bersama Persija Jakarta dan kontraknya habis, akankah dia bakal mencari tantangan baru ke liga negara lain? Apalagi salah satu syarat warga asing yang ingin menjadi WNI harus tinggal di Indonesia selama 5 tahun.


3. Indonesia Kaya Akan Pesepakbola Muda Berbakat

Sutan Zico merayakan gol bersama rekan satu timnya.

Dengan luas wilayah secara keseluruhan 1,9 juta km2, Indonesia tak pernah habis melahirkan pemain-pemain muda berbakat. Salah satu pemain muda lokal yang tengah naik daun ialah Egy Maulana Vikri. Bakat muda asal Sumatera Utara ini selangkah lagi akan bermain di klub kasta teratas Eropa.  

Untuk pemain yang berposisi sama seperti Marko Simic, Indonesia juga memiliki penyerang-penyerang belia yang digadang-gadang akan membawa masa depan cerah untuk Timnas Indonesia, Sebut saja Ezra Walian yang saat ini berkarier di Liga Belanda, Hanis Sagara yang membela Bali United, dan Sultan Zico sang top skor Kualifikasi Piala Asia U-16 2018 dengan torehan 10 gol.

NaturalisasiTimnas IndonesiaLiga IndonesiaMarko Simic

Berita Terkini