3 Raksasa Eropa Ini Bertarung di Liga Europa Layaknya Liga Champions
Liga Europa memang berbeda dengan Liga Champions. Jika Liga Champions merupakan kompetisi kasta pertama di Benua Eropa, Liga Europa berada satu tingkat di bawahnya, hadiah yang didapatkan dengan menjuarai Liga Champions juga berbeda jika menjadi juara di Liga Europa.
Seperti yang dilansir dari laman Metro jika ditotal sebuah tim yang menjuari liga Champions akan mengantongi uang 57,2 juta euro atau setara Rp911 miliar. Sementara Liga Europa yang hanya mengantongi 15,7 juta euro atau setara dengan 250 miliar.
Meski hanya di kasta kedua, tim besar Eropa yang terdampar menjadi salah satu hal yang membangkitkan persaingan di Liga Europa. Seperti di musim ini, ada Arsenal dan AC Milan yang menjadi dua raksasa Eropa yang bermain di Liga Europa setelah tak mampu finis di zona Liga Champions.
Sebagai contoh tiga klub ini, meski hanya berjibaku di kasta kedua Benua Biru, namun ketiga klub raksasa Eropa ini justru sukses mengakhiri puasa gelar dan menjuarai Liga Europa. Menjadi juara di Liga Europa memberikan keuntungan tersendiri karema klub-klub raksasa tersebut akan otomatis lolos ke Liga Champions.
Berikut INDOSPORT merangkum 3 tim besar Eropa yang tetap ngotot tampil di kasta kedua Liga Europa
1. AC Milan
Klub raksasa dari Italia ini terakhir menjadi juara di kompetisi Eropa pada musim 2006/2007. Saat itu, Kaka berhasil mengantarkan timnya menjadi kampiun setelah menumbangkan Liverpool 2-1 di final liga Champions. Jika dihitung-hitung Milan sudah tak pernah merasakan juara di kompetisi Eropa selama 11 tahun lamanya.
Bagi klub sebesar Milan, hampa gelar di kompetisi Eropa selama periode tersebut bisa disebut sebuah kegagalan. Namun kegagalan tersebut bisa dilunasi jika mereka berhasil menjadi kampiun di Liga Europa pada musim ini.
Kans menjuarai kompetisi tersebut ini kian terbuka lebar setelah pasukan Gennaro Gattuso menjungkalkan tuan rumah Ludogoretz di babak 32 besar leg 1 dengan skor 0-3. Jika mampu meraih kemenangan di leg kedua, maka Rossoneri akan memastikan satu tiket di babak 16 besar Liga Europa.
2. Borrussia Dortmund
Terlempar ke Liga Europa setelah hanya finish di urutan ke tiga grup H Liga Champions tak membuat Dortmund semakin terpuruk. Wakil asal Jerman ini membuktikan bahwa mereka tetap ngotot di babak 32 besar keg 1 Liga Europa.
Mereka berjuang hingga di menit akhir pertandingan untuk membukukan kemenangan atas tamunya Atalanta dalam pertandingan di kala itu.
Dortmund berhasil menumpaskan tamunya 3-2 meski sempat tertinggal 1-2.
Ini menjadi bukti keseriusan Dormund dalam mengarungi kompetisi Liga Europa. Bayangkan saja, Dormund terakhir kali meraih trofi di kancah Interanasional pada musim 1996/97 dengan menjuari Liga Champions. Setelah itu, mereka belum sekalpiun menjaurai sebuah gelar saat melakoni laga di komeptisi Eropa.
3. Atletico Madrid
Terlempar ke Liga Europa setelah hanya finis di urutan ke 3 grup C Liga Champions 2016/2017, Atletico Madrid memunjukkan keseriusan mereka ketika tampil di kasta kedua kompetisi Eropa. Atletico Madrid berhasil menghajar tuan rumah Copenhagen dengan skor 1-4 di babak ke 32 besar leg 1.
Mereka tercatat menjadi kampiun di Eropa saat menjauarai ajang yang sama di musim 2009/2010. Itu artinya sudah 8 tahun Atletico tak merasakan gelar di kompetisi Eropa. Jika gagal pada musim ini, bisa disebut sebagai sebuah kegagalan untuk tim sebesar Atletico Madrid.