Pernah Berseragam Persija, Ini 3 Fakta Mengejutkan Kapten Tampines Rovers
Ada satu pemain Tampines Rovers yang pernah berseragam Persija Jakarta. Tak tanggung-tanggung, pemain tersebut adalah kapten dari tim Tampines bernama Fahrudin Mustafic. Mustafic membela Tim Macan Kemayoran di ISL musim 2009-2010.
Keberadaan dirinya di tim Tampines Rovers pun menjadi perhatian khusus pelatih Persija, Stefano Cugurra Teco. Sedikit banyak, pemain yang berposisi sebagai gelandang bertahan ini pasti tahu mengenai Persija dan para pemainnya. Tercatat, ia telah tampil sebanyak 24 kali di tim yang dihuni Bambang Pamungkas serta Ismed Sofyan kala itu. Terlebih lagi, ia juga pernah main di Persela Lampongan, klub Indonesia lainnya.
Mustafic sendiri merindukan The Jakmania dan berharap untuk bertemu mereka di Stadion Gelora Bung Karno esok hari. Selain itu, ia diketahui menaruh respect terhadap dua legenda Persija, Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas. Berikut ini adalah 3 fakta mengejutkan dari seorang Fahrudin Mustafic, pemain kelahiran Yugoslavia yang kini berusia 36 tahun tersebut.
1. Pernah mencetak gol bersama Timnas Singapura di Jakarta
Lahir di Serbia (Yugoslavia) 36 tahun lalu, Fahrudin kecil memulai petualangan sepakbolanya di klub kasta kedua Liga Serbia bernama FK Novi Pazar. sepuluh tahun bersama Novi Pazar, ia memutuskan untuk bertualang ke Asia, tepatnya Singapura untuk membela Tampines Rovers. Kepindahan Fahrudin ke Singapura sendiri berkat teman Serbianya yang juga pemain Tampines, Sead Muratovic.
Penampilan impresifnya bersama Tampines membuat dirinya dipinang oleh Timnas Singapura. Sebagai pemain Timnas Singapura, Fahrudin ternyata pernah mencetak gol di Stadion Gelora Bung Karno. Namun, bukan Indonesia lawan yang ia hadapi. Melainkan Kamboja dalam kemenangan 5-0 di ajang AFF Championship tahun 2008.
2. Cukup dua tahun untuk bisa dapat Warga Negara Singapura
Fachrudin tiba di Singapura untuk membela Tampines pada tahun 2002. Selama dua musim, Fachrudin mampu tampil bagus. Penampilan impresifnya tersebut membuat asosiasi sepak bola Singapura tertarik untuk menaturalisasinya. Fachrudin pun resmi menjadi warga negara Singapura di thaun 2004. Walau begitu, ia baru melakkukan debutnya bersama Timnas Singapura di tahun 2006 kala Singapura menghadapi Denmark.
3. Jadwal Pertandingan ISL jadi alasan fachrudin hengkang dari Indonesia
Main di ISL, Fachrudin merasa sangat puas. Tak hanya soal finansial, tetapi juga perlakuan klub dan suporter terhadap para pemain. Dalam sebuat wawancara, ia mengaku merasa sebagai pemain profesional sesungguhnya ketika di Persija mau pun Persela.
Beberapa hal berbeda dengan yang ia alami di Singapura di mana kompetisi liga tak seketat dan semeriah di Indonesia. Terlebih lagi, tingkat finansial kesejahteraan pemain di Singapura tak sebaik yang ia dapatkan ketika bermain di Indonesia. Namun, ada hal yang membuat ia meniggalkan Indonesia.
Faktor jadwal pertandingan disebut membuat dirinya jauh dari keluarga. Di Indonesia yang demografinya luas, pertandingan harus dibagi menjadi dua home dan dua away, bukan satu home dan satu away dengan alsan mengirit pengeluaran. Hal ini membuatnya lebih lama berjauhan dari keluarga. Ia pun memutuskan kembali ke Singapura dan beruntung bisa kembali berseragam Tampines Rovers hingga saat ini.