Klub 'Dipaksa' Jalani Jadwal Padat karena Mundurnya Kick Off Liga 1
Direktur operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB), Tigor Shalom Boboy mengkonfirmasi akan ada delapan pekan dengan jadwal yang sangat padat pada Liga 1 musim 2018. Dirinya bahkan mengatakan ada kemungkinan dalam periode tersebut setiap klub bisa menjalani tiga pertandingan dalam satu minggu.
Hal tersebut merupakan imbas dari mundurnya kick off Liga 1 dari jadwal yang sudah direncanakan. Dari 34 pekan yang harusnya dijalani, PT LIB akan berusaha memangkas periode tersebut menjadi sekitar 28 pekan dengan konsekuensi delapan pekan padat tersebut. Keputusan itu diambil lantaran liga harus sudah selesai sebelum Piala AFF 2018 di November dan juga dipotong libur Asian Games selama dua minggu di bulan Agustus.
"Sudah hampir pasti akan ada delapan pekan yang padat karena kita harus selesai tepat waktu, kan ada Piala AFF November dan tidak bisa lewat dari itu," ucap Tigor.
"Iya, imbasnya memang pasti ada tiga pertandingan dalam satu pekan. Itu sudah dipotong dengan libur liga saat Asian Games nanti," sambungnya.
Mundurnya kick off Liga 1 2018 dikarenakan PT LIB belum menyelesaikan kewajiban musim lalu yang masih tertunda yakni membayar sisa subsidi kepada klub peserta. Pasalnya federasi sepakbola Indonesia (PSSI) sebelumnya telah menegaskan agar tidak menggelar liga jika hak klub peserta belum dilunasi.
Selain itu, PT LIB juga masih harus mensinkronisasikan jadwal kompetisi dengan agenda PSSI serta Timnas Indonesia. Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan kick off Liga 1 belum dipastikan kapan tanggalnya. Menurut Tigor saat ini PT LIB baru menerima jadwal Timnas hanya sampai Asian Games 2018, sehingga agak menyusahkan pihaknya untuk menyesuaikan jadwal lantaran masih ada agenda lainnya pasca pesta olahraga se-Asia itu.