Tak Jadi Mundur, PSM Makassar Tetap Ikut Turnamen Battle of Borneo
Setelah menyatakan mengundurkan diri dari turnamen Trofeo Battle of Borneo, PSM Makassar akhirnya memutuskan untuk kembali ikut serta dalam turnamen tersebut. Hal itu dipastikan setelah pihak manajemen PSM mendapat kepastian komitmen dari panitia penyelenggara turnamen.
Turnamen yang digelar dalam rangka memperingati HUT Kota Balikpapan yang ke-121 ini pun digeser waktu pelaksanaannya yang semula pada Sabtu (03/03/18) menjadi Minggu (04/03/18).
Sebelumnya, turnamen tersebut hampir dibatalkan lantaran pihak Event Organizer (EO) dianggap kabur dari tanggung jawabnya. Hal itu berujung pada kemarahan tim PSM yang merasa panitia tak memiliki komitmen pasti terhadap tim tamu yang diundang.
Namun, turnamen akhirnya diputuskan tetap digelar dan diambil alih penyelenggaraan oleh panitia HUT Balikpapan. Komunikasi pun dijalin dengan CEO PSM, Munafri Arifuddin. Setelah semuanya disepakati akhirnya PSM bersedia untuk kembali ikut berpartisipasi pada turnamen tersebut.
"Pak Appi (Munafri Arifuddin) memutuskan tetap ikut dengan sejumlah persyaratan. Panitia harus kembali membuat undangan baru dan menyampaikan perubahan-perubahan yang terjadi termasuk pergantian pihak penyelenggara. Dan tentu saja undangan harus mengetahui walikota atau wakil walikota Balikpapan," ujar Sekertaris PSM, Andi Widya Syadzwina.
"Surat telah kami terima. Turnamen diambil alih panitia HUT dan segala kewajiban akan mereka selesaikan. Adapun waktu pertandingan jadinya digelar 4 Maret di Stadion Batakan," tambahnya.
Suporter adalah salah satu alasan manajemen untuk bersedia kembali berkomunikasi dengan panitia. Dengan syarat tidak ada lagi promotor di antara kedua belah pihak.
"Suporter alasan terbesar kami dan pak Appi harus kembali meyakinkan pelatih agar bersedia ikut turnamen. Semoga kedepannya panitia lebih profesional sehingga hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi" tutup Wina.
Sebelumnya, tak cuma PSM Makassar yang merasa pihak EO Battle of Borneo tidak bertanggung jawab. Tak hanya PSM yang mengalami hal ini. Tim tamu lainnya, Persija Jakarta juga mengalami hal yang sama karena ulah EO turnamen tersebut dan mereka pun memutuskan untuk angkat kaki dalam turnamen ini.