Selain Gonzales, 3 Pemain Ini Pernah Merangkap Jadi Asisten Pelatih di Liga Indonesia
Di dunia sepakbola, tak ada salahnya jika seorang pemain merangkap sebagai pelatih, asisten pelatih, maupun manajer tim.
Hal tersebut sangat lumrah dilakukan oleh banyak klub di dunia khususnya di Indonesia, kepada para pemain senior yang telah memasuki usia tua, tapi masih kuat untuk bermain.
Salah satu klub yang baru-baru ini menerapkan kebijakan tersebut adalah Madura United. Klub berjuluk Sapeh Kerrap ini menunjuk Cristian Gonzales, sebagai asisten pelatih untuk menemani Milomir Seslija di Liga 1 musim 2018.
Pemain berjuluk El Loco sudah mempunyai bekal untuk ikut bergabung dengan jajaran staf pelatih. Sebab, dirinya sudah mengantongi lisensi C AFC, setelah ikut dalam kursus kepelatihan di Sawangan, Depok, sejak 5 sampai 17 Februari silam.
"Kami mengangkat Cristian Gonzales sebagai asisten pelatih. Karena jajaran pelatih juga berubah setelah trio pelatih Brasil tidak bersama tim lagi," ujar Manajer tim, Haruna Soemitro.
Diangkatnya mantan top skor Liga Indonesia ini sebagai asisten Seslija juga dimaksudkan sebagai sarana belajar bagi sang pemain, pasca mengantongi lisensi C AFC yang baru ditempuhnya.
Kendati demikian, Gonzales tetap bisa bermain untuk Madura United namun dengan jam terbang yang tidak intens.
Selain Gonzales, rupanya ada beberapa pemain lain di Liga Indonesia yang juga pernah merangkap sebagai asisten pelatih. Siapa saja mereka? Berikut hasil rangkuman INDOSPORT.
1. Bima Sakti (Persiba)
Sebelum sibuk membantu Timnas Indonesia saat ini, Bima Sakti sempat aktif bermain di kompetisi tertinggi sepakbola Tanah Air pada musim 2017 lalu bersama Persiba Balikpapan, meski usianya sudah tak lagi muda.
Pengalaman dan jiwa kepemimpinannya membuat Persiba menawarkan mantan pemain Persema Malang ini jabatan asisten pelatih, untuk turnamen Indonesia Soccer Championship (ISC) A pada 2016 silam.
Namun, kiprahnya bersama pelatih Persiba saat itu, Jaino Matos gagal membawa klub berjuluk Beruang Madu itu tampil trengginas di ISC A.
Persiba hanya mampu menduduki posisi ke-13. Skuat asuhan Jaino Matos tersebut mengumpulkan 35 poin dari 34 pertandingan yang telah mereka lakoni.
2. Keith Kayamba Gumbs (Sriwijaya FC)
Saat masih aktif bermain memperkuat Sriwijaya FC pada tahun 2011, Keith Kayamba Gumbs tak tanggung-tanggung diberi tiga peran baru oleh manajemen Laskar Wong Kito, yakni sebagai pemain, asisten pelatih, dan tentunya kapten tim.
Selain rangkap jabatan, Kayamba juga dipastikan akan mendapatkan bonus berlipat karena memiliki jatah sebagai staf pelatih dan pemain.
"Jika dibagikan bonus maka Kayamba yang akan menerima paling banyak yakni bonus staf pelatih dan bonus pemain," kata direktur teknik PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin (12/07/11).
Kayamba sendiri adalah sosok legenda di lini depan Sriwijaya FC sejak 2007 silam. Bersama tim kebanggan warga Palembang itu, ia telah memberikan beberapa gelar diantaranya adalah Liga Indonesia dan Copa Indonesia.
3. Harianto (Persik Kediri)
Salah satu pemain yang paling dikenal dengan rangkap jabatannya, adalah Harianto saat masih aktif bermain untuk Persik Kediri.
Pemain yang sudah menjadi bagian dari Persik sejak 2003 silam ini, harus membantu pelatih kepala saat itu, Agus Yuwono untuk berkiprah kembali ke kasta tertinggi kompetisi sepakbola Indonesia, yakni ISL 2015. Sayang tim berjuluk Macan Putih itu gagal lolos verifikasi dan kembali harus bermain di kasta kedua, yakni Divisi Utama.
"Saya siap saja kalau dibutuhkan tim untuk kembali bermain. Secara fisik saya masih kuat untuk level Divisi Utama," kata eks pemain Arema Malang ini (14/02/15).
Walau mungkin bakal kembali bermain, Harianto tetap akan belajar kepelatihan di Stadion Brawijaya. "Sembari bermain, saya bisa belajar kepelatihan. Rencananya musim ini (2015) memang konsen menjadi asisten, tapi semua tergantung kondisi di Persik," ujar dia.