Ikuti Jejak Mourinho dan Ancelotti, Pep Guardiola Diambang Rekor Baru
Perjalanan Manchester City untuk menjadi juara Liga Primer Inggris sedikit lagi menjadi kenyataan. Dengan perolehan poin mereka saat ini 75, skuat asuhan Pep Guardiola hanya membutuhkan sekitar 15 poin lagi untuk mengunci gelar. Jika dihitung, mereka bisa mengklaimnya pada pertandingan derbi melawan Manchester United.
Kunci sukses dari performa The Citizens terletak dari kejeniusan Guardiola. Pria berkepala plontos ini berhasil mengubah pola permainan City menjadi lebih atraktif, dengan sentuhan bola pendek namun tetap agresif dalam melakukan penyerangan. Hal itu dapat dilihat dari jumlah golnya yang telah menyentuh 82, lebih banyak dibandingkan musim lalu.
Menilik dari histori, pelatih asal Spanyol itu memang telah terbiasa melatih klub besar. Pada tahun 2008 silam, ia menandatangani kontrak bersama Barcelona. Di klub asal Catalan tersebut, ia memainkan 247 laga di semua kompetisi selama empat tahun. Belasan gelar berhasil ia gondol pulang, termasuk tiga kali juara Liga Spanyol di musim 2008/2009, 2009/2010 dan 2010/2011.
Merasa butuh tantangan baru, Pep memutuskan untuk pindah ke Bayern Munchen. Di klub asal Jerman tersebut, ia melatih sejak tahun 2013 hingga 2016. Walaupun tidak memperoleh banyak gelar seperti di Barcelona, pelatih berusia 47 tahun ini masih konsisten dengan menjuarai gelar Bundesliga Jerman sebanyak tiga kali berturut-turut.
Jika diperhatikan, Pep Guardiola selalu berhasil memperoleh gelar Liga di musim perdananya. Butuh persaingan yang lebih ketat, ia menerima tawaran dari salah satu klub asal Liga Inggris, Manchester City. Di tahun perdananya, ia gagal mempersembahkan gelar Liga Primer inggris. Namun, kini ia sudah mendekati hal tersebut.
Jika Pep mendapatkan gelar tersebut pada musim ini, ia akan mengoleksi tiga gelar liga dari tiga kompetisi berbeda di benua Eropa. Perolehan tersebut membuatnya masuk ke dalam jajaran pelatih elit, sama seperti Carlo Ancelotti dan Jose Mourinho. Bisa, Pep?