3 Karakteristik Skuat Song Lam Nghe An yang Wajib Diketahui Persija
Dua tim yang sama-sama menjadi juara turnamen domestik masing-masing negara -- Song Lam Nghe An menjuarai Piala Vietnam 2017; Persija Jakarta meraih Piala Presiden 2018 -- akan dipertemukan di dalam ajang penyisihan Grup H Piala AFC.
Persija Jakarta akan mengunjungi wakil Vietnam, Song Lam Nghe An (SLNA). Persija Jakarta yang berada di peringkat ketiga grup memiliki misi penting untuk mencuri poin dari kandang pemuncak grup tersebut.
Tapi tugas tersebut tentu tidak mudah, sebab SLNA yang bermain di kandangnya, Vinh Stadium, tidak akan begitu saja membiarkan Persija melenggang keluar dengan tiga poin.
"Konsentrasi juga menjadi sangat penting. Fokus dan konsentrasi akan membuat kami memetik angka dari Song Lam," ungkap pelatih Persija, Stefano 'Teco' Cugurra.
Terkait kekuatan tim musuh, Teco mengaku telah memiliki informasi yang dibutuhkan. "Tinggal saya akan mencari strategi yang tepat untuk dijalankan di lapangan oleh pemain. Seperti apa strateginya tidak bisa kami jelaskan panjang lebar," tutur pelatih asal Brasil tersebut dilansir dari laman resmi klub.
Persija mungkin masih belum mau membocorkan karakteristik tim musuh yang akan menjadi kartu trump tim Macan Kemayoran tersebut di pertandingan mendatang. Tapi tidak melulu dibutuhkan mata-mata atau pengamat sepakbola kelas atas untuk mengenal tim lawan.
1. Tanpa pengalaman di bawah mistar gawang
"Song Lam Nghe An tidak memiliki 100% kekuatan ketika penjaga gawang Le Van Hung tidak bermain karena cedera otot sementara Vo Ngoc Toan masih belum pulih dari cederanya," ungkap pelatih Song Lam, Nguyen Duc Thang.
Song Lam sebelumnya telah kehilangan kiper utama sekaligus kapten tim Tran Nguyen Manh. Dengan cederanya kiper kedua Van Hung, praktis Song Lam tidak memiliki kiper berpengalaman untuk dimainkan.
Keadaan ini tentu saja mengusik ketenangan Duc Thang. Tentu saja pelatih berusia 41 tahun tersebut mengetahui tentang penyerang on-fire milik Persija, Marko Simic. Simic mencetak hattrick di pertandingan melawan Tampines Rovers -- dan Duc Thang pasti dihantui bayangan salah satu dari dua kiper tanpa pengalamannya -- Tran Van Tien and Le Quang Dai -- berada di bawah mistar gawang menghadapi Super Simic.
2. Andalkan sisi lapangan
Muda, lincah, cepat dan tajam di depan gawang -- kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan dua pemain muda Song Lam, Phan Van Duc dan Pham Xuan Manh.
Dua pemain yang juga mengisi skuat U-23 Vietnam ini biasanya ditempatkan sebagai pemain sayap, meskipun keduanya mampu mengisi berbagai posisi yang berbeda di atas lapangan.
Di pertandingan melawan Johor Darul Takzim (JDT), di kompetisi yang sama, dua pemain ini menjadi pahlawan Song Lam. Keduanya masing-masing mencetak satu gol, memamerkan kemampuan masing-masing dalam menusuk ke tengah lapangan -- baik menembus pertahanan ke kotak penalti, maupun melepaskan sepakan-sepakan jarak jauh.
Akan menjadi tugas bagi dua bek sayap Persija, Rezaldi Hehanussa dan Ismed Sofyan untuk meredam kedua pemain muda Vietnam tersebut. Tidak mudah, tapi harus dilakukan.
3. Kohesi Tim dan Bakat-bakat Lokal
"Mereka selalu memiliki pemain lokal yang bagus, dan tentu mereka memiliki banyak pemain timnas. Sulit bagi mereka untuk mempertahankan pemain besar, tapi mereka tetap memiliki pemain yang bagus."
Kalimat tersebut dikutip dari penyerang Persija, Marko Simic mengenai calon lawannya, Song Lam. Tidak mengejutkan bagaimana Simic memiliki pengetahuan mengenai tim satu ini, sebab Simic pernah membela tiga klub Vietnam: Becamex Binh Duong, Dong Thap FC dan Long An FC.
Ucapan Simic ini merefleksikan kekuatan utama dari Song Lam Nghe An -- kohesi tim.
Satu-satunya pemain asing yang berada di skuat Song Lam adalah Michael Olaha, penyerang berusia 21 tahun asal Nigeria. Sisanya merupakan talenta-talenta lokal yang bisa dikatakan telah berbagi lapangan dalam kurun waktu yang lama.
Tiap pemain memahami karakteristik dan gaya bermain pemain lainnya, hal tersebut merupakan faktor penting di atas rumput hijau.