5 Pemain Liga Top Eropa yang Ingin Bela Timnas Indonesia
Entah kekurangan bibit muda potensial atau kesulitan mengolahnya menjadi pemain bintang, Indonesia kini dilanda paceklik gelar. Dalam beberapa tahun terakhir, timnas gagal menorehkan tinta emas karena selalu gagal membawa pulang gelar juara. Terakhir, skuat asuhan Luis Milla ini berlaga pada SEA Games 2017 dan hanya menggondol juara ketiga atau medali perunggu.
Bukan hanya timnas senior, dahaga gelar juga menghampiri timnas U-23 Indonesia. Oleh karena itu, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) selaku induk sepakbola Tanah Air tengah gencar melakukan proses naturalisasi. Mereka menyaring para bakat-bakat bertalenta yang besar di Eropa dengan harapan mau kembali ke tanah air dan bergabung dengan skuat Garuda.
Sebagian dari mereka ada yang menyanggupi namun ada juga yang menyatakan tidak. Uniknya, ada beberapa pemain Liga top benua biru yang sangat ingin membela Indonesia. Lebih lanjut, mereka juga telah melemparkan 'kode' agar dapat dipanggil dengan mengenakan baju merah putih dengan lambang garuda di dada. Siapa saja mereka? INDOSPORT akan rangkumkan profil mereka di bawah sini.
1. Joey Suk
Pemain pertama yang melemparkan sinyal adalah Joey Suk. Penggawa Go Ahead Eagles ini mengenakan seragam latihan timnas beberapa waktu lalu dan mengunggahnya di akun Instagram pribadinya @joeysuk. Dalam unggahan itu, terlihat ia tengah berada di pusat kebugaran. Pesepakbola berusia 28 tahun ini juga menambahkan caption, “ini terasa sangat bagus.”
Sebelumnya, Joey Suk sudah pernah diproyeksikan masuk ke timnas Indonesia pada tahun 2011 lalu bersama dengan Ruben Wuarbanaran, Stefano Lilipaly dan Diego Michiels. Namun, ia mengurungkan niatnya karena permasalahan dualisme yang mendera sepakbola Indonesia kala itu.
2. Jordy Tutuarima
Jordy Tutuarima menjadi pemain berdarah Indonesia lainnya yang sangat tertarik untuk bergabung dengan skuat Garuda. Hal tersebut bahkan telah ia utarakan kepada Stefano Lilipaly pada tahun 2017 lalu. Lebih dari itu, ia juga membuat sebuah postingan terkait ketertarikan bermain dengan Irfan Bachdim dan kawan-kawan di ajang Piala AFF 2016 lalu.
Pemain yang berposisi sebagai bek sayap ini baru saja pindah dari SC Telstar ke De Graafschap. Klub itu sendiri bermain di kasta kedua Liga Belanda. Kini, Jordy masih berharap untuk dipanggil ke timnas dan Stefano Lilipaly juga tengah mengusahakan hal itu terwujud.
3. Sandy Walsh
Sandy Walsh juga pernah mengutarakan minatnya untuk bergabung dengan timnas Indonesia. Pesepakbola berusia 22 tahun itu pernah mengunggah sebuah instastory di akun Instagramnya untuk mendukung timnas Indonesia U-23 dalam laga persahabatan melawan Suriah di akhir tahun lalu. Unggahan itu cukup menarik atensi dari para netizen yang menyuruhnya untuk segera merampungkan proses naturalisasinya.
Kini, Sandy tengah berada di Belgia dan membela klub SV Zulte Waregem. Di sana, pemuda yang juga mempunyai darah Belanda dan Inggris ini sudah memainkan 23 laga dengan torehan satu gol dan satu assist. Apabila ia bisa menjaga konsistensinya, bukan tidak mungkin PSSI akan mempercepat kepindahannya menjadi warga negara Indonesia.
4. Radja Nainggolan
Pemain AS Roma, Radja Nainggolan sebenarnya sangat ingin membela Timnas Indonesia namun peraturan FIFA membuat semuanya buyar. Menurut pemain berdarah Batak ini, ia telah berada di skuat timnas Belgia sejak U-20. Bergabung dengan timnas asal Eropa, Nainggolan tidak berpikir untuk menolaknya.
“Saya bermain bersama tim nasional Belgia. Kemudian saya berpikir bisa bermain untuk Indonesia. Namun, saya berpikir ulang. Sekarang sudah tidak bisa, mungkin itu sedikit mengecewakan,” ujar Nainggolan dikutip dari Bolalob.
Menurut peraturan federasi sepakbola dunia, FIFA, pemain yang telah bergabung dengan tim nasional tidak diperbolehkan lagi membela negara lain di ajang apapun itu, baik resmi maupun persahabatan.
5. Gaston Salasiwa
Dipanggil Gassao, Gaston Salasiwa menjadi nama pemuda terakhir yang tertarik dinaturalisasi oleh timnas Indonesia. Pemuda berusia 29 tahun ini pertama kali mencuat pada tahun 2009 silam. Kala itu, ia masih membela SC Telstar di divisi kedua Liga Belanda. Pertandingan perdananya di kancah professional berakhir manis dengan mencetak dua gol dan satu assist.
Sejak saat itu, Gassao tampil semakin gemilang dan mampu menuai banyak pujian. Hingga pada akhirnya, ia sempat memilih datang ke Indonesia dan bergabung dengan Bintang Medan di kompetisi Liga Primer Indonesia. Sayangnya, ia kemudian memilih balik ke Belanda karena efek dualisme yang mendera pada tahun 2011 lalu.
“Saya pikir Liga Indonesia bagus dan setiap stadion selalu penuh. Semangat para fans juga membuat kompetisi lebih atraktif. Saya juga tertatik bermain untuk Timnas Indonesia karena saya mempunyai garis keturuan dari sebuah desa kecil bernam Waeputih di Pulau Buru, Maluku,” ungkap Gaston seperti yang dilansir dari Sepakbola.com.