x

Bak Bumi dan Langit, Ini Perbedaan Nasib 3 Pemain yang Menolak Timnas Indonesia

Kamis, 8 Maret 2018 21:36 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
Emil Audero Mulyadi dan Andri Syahputra.

Memperkuat Timnas Indonesia mungkin bagi sebagian pesepakbola Tanah Air merupakan impian dan kebanggan tersendiri. Namun pada kenyataannya ada sebagian yang memilih untuk tak memenuhi panggilan Timnas Indonesia.

Berbagai penyebab melatari mereka hingga akhirnya memilih untuk tidak memperkuat Timnas Indonesia meski panggilan Negara sudah dating. Memilih tetap berkarier di luar negeri hingga jaminan lebih yang mereka rasakan di luar ketimbang di Indonesia menjadi salah satu alasan.

Baca Juga

Semenjak usia diri meniti karier di luar negeri, para pemain yang memiliki darah Indonesia ini memang enggan saat tiiba-tiba diminta untuk memilih kewarganegaraan Indonesia dan akhirnya memutuskan untuk tetap berkarier di luar negeri.

Andri Syahputra (kanan) berusaha merebut bola

Menolak panggilan Timnas Indonesia, para pemain ini tentu siap menerima kritikan dari banyak orang. Banyak yang mencaci namun ada pula yang dapat memahami dan menerima alasan para pesepakbola keturunan Indonesia yang memutuskan untuk tak memenuhi panggilan Negara tersebut.

Kini, mereka masih berkarier di luar negeri di laur Tanah Air, menjalani pilihan hidup yang sudah mereka tetapkan. Ada yang kariernya gemilang, namun ada pula yang akhirnya terjerembab usai memilih untuk meolak panggilan Timnas Indonesia.

Berikut INDOSPORT merangkum nasib tiga pemain keturunan Indonesia di luar negeri yang menolak Timnas Indonesia.


1. Massimo Luongo

Massimo Luongo.

Massimo Luongo meruakan pemain berdarah Italia- Indonesia yang lahir di Sydney, Australia. Meski keturunan Indonesia, namun Luongo nyatanya tak memiliki paspor Indonesia dan hanya memegang paspor Italia dan Australia.

Luongo akhirnya memutuskan untuk memperkuat Timnas Australia, Negara yang menjadi tempat kelahirannya, meskipun ada darah Indonesia yang mengalir dalam dirinya. Luongo bahkan masuk dalam 29 pemain yang dipanggil pelatih Timnas Australia, Bert van Marwijck, untuk Piala Dunia 2018.

Kariernya bersama Timnas Australia cukup mentereng meskipun gelandang 25 tahun itu kini hanya memperkuat klub kasta kedua Inggris, yakni Queens Park Rangers (QPR). Bersama Timnas Austalia, Luongo telah mencatatkan 31 caps dan mencetak lima gol.

Sebelum bergabung dengan QPR, Luongo pada medio 2011 hingga 2013 tercatat juga pernah memerkuat klub elit Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspurs.


2. Andri Syahputra

Andri Syahputra.

Andi Syahputra merupakan pemain yang selanjutnya menolak panggilan Timnas Indonesia tepatnya U-19. Andri Syahputra salah satu talenta Indonesia yang menitih karier di Qatar. Ia sudah bergabung bersama klub Al-Ghafara Junior.

Ia enggan memenuhi panggilan seleksi Timnas Garuda Muda untuk fokus bermain bersama Al-Ghafara dan merintis pendidikannya yang sudah menempuh jenjang kuliah.

Memilih untuk tetap memperkuat Qatar, karier Andri Syahputra cukup gemilang. Sebagai pemain muda, Andri memang mendapat fasilitas yang memadai saat memilih untuk memperkuat tim junior Qatar.

Anadir pun mendapatkan panggilan dari Timnas Qatar untuk berlaga di Piala Asia U-19 yang akan diselenggarakan di lima kota di Indonesia. Kemungkinan besar akan bermain di Jakarta, Bandung dan Bekasi, Qatar akan bergabung bersama negara-negara unggulan lainnya seperti Korea Selatan, Jepang dan China.


3. Emil Audero Mulyadi

Kiper Juventus, Emil Audero Mulyadi.

Nasib kurang menguntungkan justru dialami Emil Audero Mulyadi usai menolak dipanggi Timnas Indonesia. Emil yang awalnya merupakan kiper ketiga Juventus itu harus pasrah saat dipinjamkan ke klub Serie B, Venezia.

Padahal sebelumnya, Emil digadang-gadang akan menjadi kiper masa depan Juventus, bahkan Timnas Italia. Membela Gli Azzuri memang menjadi harapan besar kiper 21 tahun tersebut hingga ia memilih untuk menolak panggilan PSSI memperkuat Timnas Indonesia.

Saking rindunya, Emil bahkan sempat mengungah foto kenangan saat ia masih berseragam Juventus dan Timnas Italia.

Kiper kelahiran Mataram, Indonesia berusia 20 tahun ini mengenang momen-momen yang terjadi di tahun 2017 sepanjang kariernya di sepakbola. Melalui foto-foto yang diunggah di akun Instagram-nya, Emil seakan berharap bisa kembali memiliki momen manis saat juara bersama Juventus dan mengenakan jersey Timnas Italia di tahun 2018.
 

Massimo LuongoEmil Audero MulyadiTimnas IndonesiaLiga IndonesiaAndri Syahputra

Berita Terkini