3 Dalil Nyata di Pertandingan AC Milan 0-2 Arsenal

Terseok-seok dalam beberapa pekan terakhir -- dikalahkan Ostersunds, Manchester City di final Piala Liga dan laga Liga Primer dan Brighton -- Arsenal menemukan peluang untuk menyelamatkan musim ini.

Hadangan yang berada di depan pun tidak mudah, tim London Utara ini harus menghadapi salah satu tim paling on-fire saat ini, AC Milan. Arsenal tidak berkunjung ke San Siro, The Gunners mengambil alih stadion kenamaan tersebut.

Dua kali, Arsenal mampu memaksa penjaga gawang muda Gianluigi Donnarumma memungut bola dari gawangnya. Sedangkan di ujung lapangan yang lain, David Ospina menambah jumlah clean-sheet di musim ini.

1. Kemenangan 16 Besar Pertama

Untuk tim seperti Arsenal yang selalu menjadi langganan di kompetisi Eropa, baik Liga Champions maupun Liga Europa, fakta bahwa kemenangan ini merupakan kemenangan pertama di leg pembuka babak 16 besar di kompetisi Eropa sejak Februari 2011 merupakan hal mengejutkan.

Kemenangan terakhirnya tersebut didapat saat mengahkan Barcelona dengan skor 2-1 di Liga Champions.

2. Remukkan Rekor Tak Kebobolan

Di menit ke-15, Henrikh Mkhitaryan, dengan sedikit bantuan defleksi dari kapten Milan, Leonardo Bonucci, mencetak gol pembuka laga. Gol ini merupakan gol pertamanya sejak menanggalkan seragam merah Manchester United demi Arsenal.

Gol ini juga menghentikan rekor tanpa kebobolan AC Milan yang tidak sekalipun membiarkan musuh mencetak gol di 599 menit sebelumnya di seluruh kompetisi.

3. Mesut Ozil Sentuh 100

Kerap mendapatkan kritikan, Mesut Ozil tetap membuktikan bahwa ia tetap menjadi bagian penting dari Arsenal, terutama dalam hal serangan. Dengan lima gol dan sembilan assists, Ozil merupakan pemain yang paling sering ikut andil dalam urusan gol dibandingkan pemain Arsenal lainnya.

Dalam 189 penampilannya bersama Arsenal, Ozil bahkan telah berpartisipasi dalam 100 gol -- 37 gol dan 63 assists.

4. Belum Berakhir

Bagaimanapun perang antara dua kubu ini masih jauh dari kata berakhir. Arsenal masih harus menjadi tuan rumah di leg berikutnya, menghadapi tamu yang hadir hanya untuk satu alasan, mempermalukan Arsenal di depan pendukung sendiri.

Anak-anak asuh Arsene Wenger telah menginjakkan satu kakinya ke fase perempatfinal dengan keunggulan dua gol di pertandingan tersebut, tapi menyambut tim sekelas Rossoneri, selalu menyiratkan ancaman.