Dibungkam Arsenal, Kapten AC Milan Bongkar Kebobrokan Timnya
Pasca kekalahan AC Milan atas Arsenal 2-0 pada laga Liga Europa Jumat (9/3/2018), Leonardo Bonucci membongkar kelemahan klubnya yang selama ini tidak tampak di permukaan.
Bonucci yang ditemui seusai pertandingan mengatakan kepada Sky Sport Italia bahwa timnya itu ketakutan dan gelisah di babak pertama yang membuat anak buahnya banyak melakukan kesalahan.
"Sedikit ketakutan dan kegelisahan terjadi pada babak pertama. Ini semua akan membantu pemain untuk mendapatkan pengalaman," ujar Bonucci.
1. AC Millan Ketakutan
Bonucci merasakan ketakutan timnya sejak babak pertama. Kekalahannya tersebut akan sulit ditebus pada leg kedua di Emirates Stadium, namun bagaimanapun mereka tetap harus optimis.
“Kami (AC Milan) tidak bisa lolos dengan gagal bertahan dan menyerang sebagai sebuah tim yang utuh. Kami tidak bisa mendapatkan bentuk yang benar dan Arsenal malah bermain cepat untuk mengalahkan kami semua,” kata Bonucci.
2. Banyak Kesalahan
Selama pertandingan para pemain AC Milan memang terlihat banyak melakukan kesalahan. Hal tersebut yang dimanfaatkan The Gunners yang mencoba mengambil peluang tersebut.
“Kami melakukannya lebih baik setelah istirahat, tapi membiarkan Danny Welbeck salah satu peluang kesalahan kami. Kita bisa melakukan jauh lebih baik di dalam mengoper dan mengontrol bola,” beber bek Italia tersebut.
“Saya juga ikut membuat terlalu banyak kesalahan sederhana di sana, karena kami bermain terlalu gelisah. Kami coba lebih berani di babak kedua dan pertandingan seperti ini memang perlu keberanian. Kami terlanjur kebobolan dua gol yang seharusnya bisa kami hindari,” tambahnya.
3. Tetap Optimis
Meskipun harus menyerah atas Arsenal, kubu Gennaro Gattuso tetap harus optimis mempersiapkan pertandingan di leg kedua. Dengan kekalahan ini, peluang mereka untuk lolos ke perempat final semakin berat.
"Jika kita pergi ke London dengan semangat yang kita tunjukkan di babak kedua, maka kita bisa mendapatkan hasilnya. Saya pikir hari ini kita tidak memiliki keberanian untuk bertanggung jawab, baik dari segi penguasaan bola sampai menutup aliran bola mereka,” tutupnya.