Hati-hati Egy Maulana! 3 Pemain Indonesia Ini Melempem Usai Berkarier di Luar Negeri
Salah satu langkah pemerintah Indonesia untuk memajukan persepakbolaan tanah air adalah dengan mengirim para pemain terbaiknya berlaga di luar negeri. Terbaru, Egy Maulana Vikri menjadi pesepakbola kesekian kalinya yang terbang ke Eropa.
Performa menawan dari pemuda asal Medan ini memang sudah tercium semenjak gelaran Piala AFF U-18 arahan pelatih Indra Sjafri. Di turnamen tersebut ia bahkan keluar menjadi topskor walaupun Indonesia gagal merengkuh gelar juara.
Sederet prestasi itu membuatnya diboyong ke Polandia dan bergabung dengan Lechia Gdansk. Disana, pesepakbola berusia 17 tahun ini akan berlabel pemain asal Asia Tenggara pertama. Namun, bayang-bayang masa lalu buruk bisa saja menghantui kariernya.
Sebelum Egy, ada beberapa nama pesepakbola tanah air yang berjuang di kerasnya liga luar negeri. Bukannya berhasil, mereka malah kembali dengan membawa hasil yang tidak memuakan siapa saja? INDOSPORT merangkumnya di bawah sini.
1. Arthur Irawan
Arthur Irawan merupakan seorang pesepakbola yang pernah melanglang buana ke luar negeri. Puncak karier pemuda asal Surabaya ini terjadi ketika ia berhasil mengepakan kariernya di Liga Spanyol dengan bergabung klub Malaga dan Espanyol.
Sayangnya, permainan Arthur gagal yang dinilai tidak berkembang membuatnya dilepas dan kembali ke Indonesia. Dengan cap pemain kelas dunia, ia bahkan terlihat kesulitan beradaptasi dengan kompetisi sepakbola Indonesia, Liga 1.
2. Syamsir Alam
Nama Syamsir Alam sempat melejit ketika ia berhasil mencetak gol ke gawang Hongkong di Kualifikasi Piala Asia U-19 pada tahun 2009 lalu. Setelah performa impresif itu, Syamsir sekolah ke beberapa klub luar negeri seperti Penarol (Uruguay), CS Vise (Belgia) hingga DC United (Amerika Serikat).
Setali tiga uang dengan Arthur Irawan, pemuda asal Padang ini malah melempem dan kembali ke Indonesia. Nasib tak jauh berbeda ketika ia membela Sriwijaya FC. Syamsir Alam gagal menunjukan sinarnya kembali.
3. Yandi Sofyan
Pemain terakhir yang gagal ketika berguru ke luar negeri adalah Yandi Sofyan. Adik dari legenda Persib Bandung, Zaenal Arif ini sempat bermain di Belgia bersama dengan CS Vise. Sayangnya, ia gagal menunjukan performa terbaik sehingga lebih sering duduk di bangku cadangan.
Pada tahun 2013, ia kembali ke Indonesia dan memperkuat Persib Bandung. Di klub tersebut, prestasinya tak kunjung membaik. Pindah ke Bali United juga sama saja. Yandi hanya menjadi bayang-bayang dari Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic.