Pengamat Sepakbola Polandia: Beban Egy Maulana Berat, Lechia Gdansk Tim yang Sedang Sakit

Rabu, 14 Maret 2018 17:17 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
Egy Maulana Vikri. Egy Maulana Vikri.

Sebelum Minggu (11/03/18) kemarin, masyarakat pencinta sepakbola Indonesia mungkin tidak tahu bahwa ada klub sepakbola bernama Lechia Gdansk dari Polandia.

Namun sejak hari itu, nama klub yang berdiri di tahun yang sama dengan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tersebut menjadi pusat perhatian.

Bukan tanpa sebab memang, mengingat saat itu Lechia Gdansk mengumumkan telah merekrut pemain baru asal Indonesia. Pemain itu tidak lain adalah bintang Timnas Indonesia U-19 dan U-23, Egy Maulana Vikri.

Di Lechia Gdansk, penyerang yang sering dijuluki Messi Kelok Sembilan oleh salah satu prester Riko Simanjuntak tersebut pun telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun.

Bergabungnya Egy ini pun menjadi angin segar bagi sepakbola Tanah Air, yang kini sudah bisa unjuk gigi ke dunia internasional. Pemain-pemain asal Indonesia kini tidak hanya bisa bermain di kampung sendiri, tetapi juga negara lain yang berjarak ribuan kilometer.

Egy Maulana Vikri Copyright: Twitter@LechiaGdanskSAEgy Maulana Vikri diberi kontrak dua musim oleh Lechia Gdansk.

Ekspektasi fans Lechia Gdansk dan masyarakat Indonesia saat ini tentunya sama, yakni berharap Egy bisa membawa Lechia meraih titel juara liga yang sama sekali belum pernah mereka rasakan.

Namun, langkah Egy itu sendiri dipastikan akan berat dan ibarat berjalan telanjang kaki di jalur penuh kerikil. Hal itulah yang ternyata sudah disadari oleh seorang jurnalis sekaligus pengamat sepakbola Polandia, Dariusz Dziekanowski.

Dalam tulisannya di sebuah media olahraga Polandia, Przeglad Sportowy, ia mencurahkan hasil pengamatan yang seolah memberi peringatan bagi Egy agar tidak terlalu memasang ekspektasi tinggi di Lechia Gdansk.

Baca Juga

Pasalnya, klub tersebut sedang berjuang melawan kuman-kuman penyakit yang membuat mereka kini terseok-seok di Ekstraklasa (kasta tertinggi sepakbola Polandia) 2017/18. Padahal musim 2016/17 lalu mereka mampu finis di peringkat empat. 


1. Transfer Absurd

Egy Maulana Vikri saat diperkenalkan secara resmi oleh Lechia Gdansk.

Dalam tulisannya, Dariusz ikut memberi perhatian pada kehebohan yang terjadi setelah Egy Maulana resmi bergabung dengan Lechia Gdansk. Kedatangan Egy sendiri dinilai oleh Dariusz sebagai salah satu bentuk keterpurukkan Lechia.

"Pemain berusia 17 tahun dari Indonesia. Tolong baca kalimat itu dengan keras dan dengarlah betapa absurdnya kabar ini," tulis Dariusz.

Meski tidak dituliskan secara gamblang, Dariusz menilai bahwa kedatangan Egy bisa jadi bukan demi perbaikan kualitas klub, melainkan hanya untuk mencari sensasi belaka, yang berujung pada semakin terkenalnya nama mereka.

Tak hanya itu, Egy Maulana disebut akan mendapat pekerjaan yang berat saat mulai memperkuat Lechia di musim 2018/19 mendatang. Pasalnya, pemain asal Medan itu akan menanggung mimpi dan harapan dari ribuan fans Lechia.

"Reaksi para fans dan sambutan hangat yang mereka pada Egy menjadi bukti nyata, bahwa ia diharap bisa memuaskan rasa lapar yang sudah lama dirasakan oleh fans terhadap Lechia," ungkapnya.


2. Kritik Pelatih

Pelatih Lechia Gdansk, Piotr Stokowiec.

Satu hal yang paling menarik dari Lechia Gdansk bukan hanya keputusan mereka merekrut Egy, yang mungkin menurut masyarakat Polandia berasal dari negeri antah beranta.

Bukan. Bukan itu. Yang paling menarik dari Lechia adalah betapa seringnya mereka melakukan pergantian pelatih. Dalam kurun empat tahun terakhir saja, setidaknya sudah ada 10 orang yang pernah merasakan menjadi otak permainan Lechia.

Mulai dari Michal Probierz, Ricardo Moniz, Quim Machado, Tomasz Unton, Jerzy Brzeczek, Thomas von Heesen, Dawid Banaczek, Piotr Nowak, Adam Owen, dan kini Piotr Stokowiec.

Nah, pelatih yang baru direkrut pada 5 Maret 2018 kemarin menjadi yang sedang diperhatikan secara khusus oleh Dariusz. Hal itu menyusul kekalahan telak 1-3 Lechia di kandang sendiri saat menjamu Legia Warszawa pada 12 Maret 2018, yang merupakan laga pertama Piotr bersama Lechia Gdansk.

Dalam tulisannyna, Dariusz mempertanyakan kualitas Piotr sebagai seorang pelatih, yang ia nilai tidak tahu kemampuan pemain-pemainnya.

"Setelah laga, Piotr terlihat kecewa dengan apa yang ia lihat. Kondisi itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa dia sebenarnya tidak punya pengetahuan mengenai apa yang sedang ia kerjakan," tulis Dariusz.

Dariusz pun heran dengan formasi yang ia terapkan saat Lechia menjamu Legia (menaruh tiga orang saja di lini pertahanan), padahal seharusnya dia tahu bahwa masalah besar di Lechia adalah sisi pertahanan, bukan lini serang.


3. Tak Tahu Arah

Situasi pertandingan Lechia Gdansk.

Egy dan Piotr nyatanya bukan hanya dua pihak yang mendapat kritik dari Dariusz. Pasalnya, ia juga menilai bahwa keterpurukan yang dirasakan oleh Lechia tidak lepas dari keputusan aneh yang diambil pihak manajemen.

Dariusz menilai manajemen Lechia ini seperti tidak punya tujuan untuk maju ke depan. Seandainya mereka berpikir untuk maju, maka mereka tidak akan sembarangan merekrut pelatih dan pemain.

"Melihat permainan Lechia, saya punya kesan mendalam terkait pihak yang berwenang di dalam klub. Sepertinya, mereka tidak punya ide spesifik mengenai tipe pelatih apa yang memang dibutuhkan oleh Lechia. Padahal spesifikasi itu merupakan kunci sukses," tulisnya. 

PolandiaBola InternasionalEgy Maulana VikriLechia Gdansk

Berita Terkini