3 Alasan Hazard Belum Layak Disandingkan dengan Lionel Messi
Barcelona berhasil melaju ke perempatfinal Liga Champions 2017/18 setelah menekuk tamunya Chelsea dengan agregat kemenangan 4-1.
Hasil ini membuat Barcelona mengungguli The Blues dalam sejarah pertemuan kedua klub, dengan enam kemenangan, lima kekalahan dan enam lainnya berakhir imbang.
Selain menunjukan kualitas Barcelona yang lebih unggul dari Chelsea, hasil ini juga bisa menjadi tolok ukur kualitas seorang Eden hazard yang belum bisa menyamai Lionel Messi sebagai pemain megabintang.
Beberapa kalangan mungkin sering memuji kualitas bintang Chelsea asal Belgia itu sebagai pemain yang patut disejajarkan dengan Messi dan Cristiano Ronaldo. Namun tidak kalah banyaknya pula, orang yang meragukan kualitas Hazard sudah selevel dengan langganan peraih gelar Ballon d'Or tersebut.
Mendukung keraguan banyak pihak tersebut, INDOSPORT mencoba merangkum tiga alasan mengapa kualitas Hazard belum pantas disejajarkan dengan seorang La Pulga, Lionel Messi.
1. Cedera
Sebagai seorang pemain, kualitas Hazard memang bisa dibilang berada diatas rata-rata pemain lainnya.
Olah bola mumpuni dan kemampuan mengeksekusinya untuk menjadi gol jelas dimiliki Hazard. Jika berada dalam kondisi terbaik, pemain Timnas Belgia ini tentu menjadi mimpi buruk bagi setiap pemain bertahan manapun yang akan menghadapi Chelsea.
Namun itu jika dirinya dalam keadaan terbaik. Nyatanya kondisi demikian tidak selalu bisa dirasakan Hazard sepanjang musim.
Dalam hal cedera, Hazard tercatat sudah mengalami cedera sebanyak 11 kali sejak pertama kali berseragam Chelsea pada medio 2012. Dengan jumlah tersebut membuatnya absen membela Chelsea setidaknya dalam 180 hari.
Jika dibandingkan dengan Messi, La Pulga sebenarnya lebih banyak memiliki riwayat cedera. Pemain Barcelona itu memiliki pengalaman cedera sebanyak 15 kali atau absen selama 197 hari dalam rentan waktu yang sama.
Namun yang jelas membedakan Hazard dengan seorang Messi adalah, Hazard selalu butuh waktu lama untuk kembali ke penampilan terbaiknya usai mengalami cedera. Hal tersebut yang jarang bahkan hampir tidak pernah dialami Messi di Barcelona.
Messi selalu bisa tampil optimal sekembalinya dari cedera, dan menjadi kunci keberhasilan Blaugrana untuk memenangkan setiap laga bersamanya.
Hal tersebut juga diamini oleh legenda Manchester United, Roy Keane. Usai kekalahan Chelsea atas Barcelona, pemain asal Irlandia itu memberikan komentar mengenai perbandingan keduanya.
"Pada hari tertentu, dia (Hazard) bisa sangat baik, tapi dia terlalu banyak absen. Jika Anda mencoba membandingkannya dengan orang seperti Messi, dia jauh di belakangnya."
"Itu adalah keindahan Messi dan Ronaldo, Mereka selalu terlihat fit bermain 50-60 pertandingan dalam satu musim, meski mereka juga mengalami sesekali absen dalam satu minggu. Pemain-pemain lain tidak bisa seperti itu," tambahnya.
2. Jumlah Gol
Torehan dua gol Messi ke gawang Courtois mengantarkan namanya berhasil menjadi pencetak 100 gol di Liga Champions. Torehan yang semakin mengukuhkan nama La Pulga sebagai mesin gol kelas wahid.
Catatan tersebut diraih Messi dengan jumlah 14 pertandingan lebih sedikit dari pesaingnya Cristiano Ronaldo.
Jika membandingan dengan Eden Hazard, maka akan bak bumi dan langit. Torehan 100 gol Messi tersebut hanya baru bisa dikejar Hazard sebanyak delapan gol. Bahkan tidak menyentuh 10% dari gol Messi di Liga Champions.
Bahkan jika di total, jumlah gol Hazard selama lima musim di Chelsea dalam semua ajang kompetisi belum bisa menyamai gol Messi di Liga Champions tersebut. Hazard total hanya baru mencetak 87 gol selama berseragam Chelsea.
3. Lebih Besar dari Pelatih
Masa depan Hazard di Chelsea belakangan ini mulai banyak diperbincangkan. Namanya sering dikait-kaitkan dengan rival Barcelona di La Liga Spanyol, Real Madrid.
Pemain yang memiliki kontrak di London sampai 2020 ini bahkan sempat dikabarkan akan meninggalkan Chelsea jika pelatihnya saat ini, Antonio Conte tetap dipertahankan untuk menukangi The Blues sampai musim depan.
Ketidaksukaan Hazard dengan gaya dan starategi Conte memang sudah menjadi rahasia umum. Namun keputusannya jika sampai meninggalkan Chelsea karena Conte, jelas menunjukan nama besarnya sebagai pemain belum selevel dengan Messi ataupun Cristiano Ronaldo.
Bandingkan dengan seorang Messi, saat dirumorkan tidak menyukai gaya pelatih Barcelona tertentu, bisa ditebak akhirnya akan berakhir didepaknya pelatih tersebut.
Itu setidaknya terjadi pada nama Geraldo Martino dan Luis Enrique. Meski belum terbukti benar, namun kabar ketidaksukaan Messi terhadap dua nama tersebut sempat menyeruak ke permukaan. Dan hasilnya, alih-alih Messi yang angkat koper ke klub lain, justru dua nama tersebut yang akhirnya harus angkat kaki dari Catalan.