Meski Juara, Ini Kekurangan Timnas U-16 Menurut Sang Pelatih

Timnas Indonesia U-16 baru saja menjadi juara di Turnamen Jenesys di Jepang awal pekan ini usai mengalahkan Vietnam 1-0 di partai final. 

Meski demikian, pelatih Skuat Garuda Asia, Fakhri Husaini mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperbaiki karena bisa menjadi masalah besar di kemudian hari. 

Pelatih 52 tahun itu mengatakan ia telah mencatat sejumlah hal penting selama menjalani kejuaraan di Jepang. 

1. Bahan Evaluasi

Hal yang akan menjadi evaluasi adalah mengenai sikap dan mental para pemian ketika menghadapi serangan tim kuat. 

Fakhri mengakui jika para pemain Timnas U-16 mudah panik sehingga hal itu sangat berbahaya jika terulang di Piala AFF dan Piala Asia tahun ini.

"Masih banyak kelemahan karena mereka masih 16 tahun dan masih terus berkembang. Kemarin ada beberapa kelemahan misalnya kelihatan sekali ketika ditekan terutama saat lawan Jepang pemain mudah panik saat diserang," ucapnya.

"Ini salah satu tugas yang kami harus perbaiki di sisa waktu yang ada (sebelum Piala Asia dan Piala AFF)," sambung Fakhri.
 

2. Kedalaman Skuat

Selain itu, Fakhri pun secara terbuka mengakui jika kedalaman skuatnya belum mumpuni. 

Hal ini disebabkan kualitas para pemain pelapis tidak cukup atau tidak setara dengan pemain utama. Hal ini membuat Fakhri harus berpikir keras ketika melakukan rotasi atau pergantian pemain. 

"Kemudian pemain pelapis, masih jauh dibanding tim intinya. Tentunya kami tidak ingin perbedaan yang terlalu jauh karena kita memerlukan mereka untuk menerapkan startegi dan juga saat rotasi," tutupnya.

3. Sistem Promosi Degradasi

Saat berangkat ke Jepang, Fakhri Husaini hanya membawa 17 pemain. Padahal di pemusatan latihan akhir bulan lalu tercatat ada 25 pemain yang dipanggil.

Kendati demikian, Fakhri disinyalir masih akan melakukan pergantian pemain atau dalam artian tetap melakakukan sistem promosi degradasi untuk mencari komposisi terbaik sebelum Piala Asia U-16 di Malaysia.