8 Lapangan Terburuk yang Pernah Gelar Laga Profesional
Bagi penggemar sepakbola, saat menyaksikan sebuah pertandingan yang dimainkan di lapangan dengan kondisi jelek atau buruk pastinya membuat kita yang melihatnya merasa risih atau tidak nyaman.
Sebab, selain tidak sedap untuk dipandang di mata, kita juga tidak dapat menikmati pertandingan yang sedang digelar.
Jangankan kita yang menyaksikan, para pemainnya yang bermain pasti lebih merasa tidak nyaman, karena mereka yang bermain dan merasakan langsung kondisi lapangan secara langsung.
Nah, berikut ini INDOSPORT akan membagikan beberapa contoh lapangan dengan kondisi yang terburuk dari tahun masa lampau, bahkan hingga sekarang, namun uniknya masih tetap digunakan untuk pertandingan resmi:
The Valley, Charlton Athletic yang dipenuhi dengan genangan air dan lumpur.
Stamford Bridge, Chelsea di tahun 1957 seakan tak mau kalah dengan Stadion The Valley yang penuh dengan lumpur.
Bloomfield Park, Blackpool mempunyai kondisi rumput yang benar-benar sangat tidak baik.
Highbury, Arsenal di tahun 1966 benar-benar sangat memprihatinkan bukan?
Kazaktani Park, stadion yang dibanjiri oleh genangan air hingga membuat tim penyedot WC untuk datang membantu.
Stamford Bridge di tahun 2003, rumput-rumputnya masih kering-kerontang. Meski demikian, ada sedikit perubahan jika dibanding tahun sebelumnya.
Lokomotyv Stadium, FC Poltava di tahun 2017. Di Era modern ini namun ternyata masih ada saja kondisi lapangan yang memprihatinkan.
Shay Stadium, Halifax Town mempunyai kondisi lapangan yang jauh dari kata rapi dan memenuhi standard.
Avanhard Stadium, Pripyat. Apa yang terlintas dalam benak Anda saat melihat foto stadion di atas ditambah dengan tiga orang gadis kecil yang menggunakan topeng tersebut?