7 Momen Tangisan Pesepakbola yang Paling Dikenang di Dunia
Sepakbola bukanlah sekedar olahraga biasa. Ada banyak emosi yang tercurah di dalamnya. Sepakbola bisa memberikan kebahagiaan luar biasa, tetapi tak jarang sepakbola memberikan luka hati bagi pecintanya.
Tangisan pesepakbola tidak diidentifikaskan dengan hal yang memalukan. Sebaliknya, tangisan pesepakbola menunjukan betapa dalamnya kecintaan sang pemain kepada permainan si kulit bundar. Di dunia ini, banyak pesepakbola yang tak segang menangis di lapangan entah itu tangisan bahagia atau kesedihan. INDOSPORT telah memilihkan bagi Anda tujuh momen tangisan pesepakbola yang paling dikenang di dunia.
1. Cristiano Ronaldo
Ronaldo merupakan salah satu pemain 'cengeng' di lapangan.Megabintang Real Madrid yang pernah sukses berseragam Man United ini dikenal pemain yang tak segan-segang meneteskan air matanya di lapangan. Banyak momen emosional yang melibatkan dirinya.
Pertama, ketika Timnas Portugal berhasil tembus final Piala Eropa 2004 di hadapan pendukungnya sendiri. Bermaterikan pemain top dunia seperti Rui Costa, Deco, Luis Figo, Nuno Gomes, sampai Ricardo Carvalho, jelas Portugal lebih diunggulkan ketimbang Yunani yang menjadi lawanya. Namun, yang terjadi sebaliknya, Portugal kalah menyakitkan. Ronaldo sebagai bintang muda kala itu pun menitikan air mata kesedihannya.
Kedua, momen di final Liga Champions 2008 antara Man United vs Chelsea. Ronaldo menangis sejadi-jadinya ketika Edwin van der Sar berhasil menepis tendangan Anelka di babak adu penalti. Ia menangis sampai terjatuh di lapangan. Penyebabnya adalah dirinya yang saat itu gagal mengeksekusi penalti bisa saja menjadi penyebab kegagalan Man United untuk juara. Namun, beruntung Man United bisa menang.
2. Lionel Messi
Megabintang dunia yang disebut-sebut terbaik sepanjang masa pun bisa menangis karena gagal. Ya, Lionel Messi merasakan sakit hati yang luar biasa kala negaranya, Argentina, gagal menjuarai Copa America 2016 setelah kalah di tangan Chile di babak adu penalti. Parahnya, itu adalah kekalahan final beruntun Argentina di tangan Chile. Messi tak bisa lagi menahan tetes air matanya hingga harus ditenangkan rekan setimnya. Messi yang saat itu sangat kacau sampai menyatakan pensiun dari timnas.
Beruntung, pelatih Argentina saat itu berhasil meyakinkannya lagi untuk kembali. Sampai sekarang pun pencapaian tertinggi Messi di Timnas Argentina hanya medali perak Piala Dunia 2014 dan dua kali runner up Copa America.
3. David Beckham
Tak diragukan lagi, David Beckham merupakan salah satu pemain sayap terbaik di dunia. Kemampuannya dalam memberikan umpan-umpan silang ke kotak penalti mungkin yang terbaik di sepanjang sejarah sepakbola.
David Beckham yang pernah memperkuat sejumlah klub top eropa seperti Man United, Real Madrid, dan AC Milan, akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2013 di klub terakhirnya, Paris Saint-Germain. Di pertandingan perpisahannya di Prancis, ia sangat emosional dan sampai mengucurkan air matanya. Tangisannya semakin deras seiring standing ovation yang dilakukan oleh suporter di Parc des Princes.
Beckham bukan hanya millik PSG, tapi juga dunia sepakbola Eropa dan dunia. Publik sepakbola kehilangan sosok megabintangnya saat itu.
4. John Terry
Terry tak kuasa menahan kesedihan dan tangis karena kegagalannya membawa Chelsea menjuarai gelar Liga Champions pertamanya di musim 2007/2008. Di laga yang mempertemukan Chelsea dengan Man united itu, pertandingan berakhir imbang 1-1 dan harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Chelsea yang cuma butuh satu gol penalti untuk menjuarai Liga Champions ternyata gagal mewujudkannya. Pemain yang gagal mengeksekusi penalti tersebut tak lain adalah John Terry. Ia terpeleset saat akan menendang bola di lapangan yang licin karena hujan lebat di Rusia. Setelah itu, penalti berlanjut di mana akhirnya Anelka juga gagal menendang penalti dan Man United keluar sebagai juara.
5. Paul Gascoigne
Inggris tak akan pernah melupakan tangisan Paul Gascoigne di semifinal Piala Dunia 1990. Legenda Tottenham ini mesti mendapatkan kartu kuning di laga melawan Jerman Barat tersebut. Kartu kuning yang diterimanya membuat dirinya tak akan bisa memperkuat Inggris di final lantaran ia terkena akumulasi kartu.
Ia pun menangis sesaat setelah menerima kartu kuning. Suporter Inggris memberikan simpatinya karena tahu betapa inginnya Paul berkontribusi bagi kesuksesan Inggris untuk menjuarai Piala Dunia, yang mana terakhir ia menangkan di tahun 1966.
Namun, pada akhirnya Inggris kalah dari Jerman melalui adu penalti dengan skor 3-4. Jerman melenggang ke final dan menjadi juara setelah mengalahkan Argentina yang saat itu masih diperkuat Maradona.
6. Maradona
Maradona datang ke Piala Dunia 1990 dengan mengemban harapan dari jutaan rakyat Argentina. Maklum, Argentina merupakan juara bertahan kala itu. Dan benar saja, Argentina mampu menampilkan performa yang bagus dengan menembus ke final. Setelah mengalahkan Italia di semifinal, Maradona cs bersua Jerman Barat di partai puncak.
Sayang, Maradona harus kecewa karena timnya harus mengakui keunggulan Jerman 1-0 melalui gol penalti legenda mereka, Andreas Brehme. Seusai pertandingan, ia tak kuasa memangis melihat trofi Piala Dunia lepas dari tangannya.
7. Samuel Kuffour
Samuel Kuffour adalah anggota skuat Bayern Munchen yang turut ambil bagian dalam final Liga Champions musim 1998/99 melawan Manchester United. Laga final dramatis di Camp Nou tersebut akan terus dikenang sebagai momen indah bagi Man Untied, namun tidak bagi Samuel Kuffour.
Bek asal Ghana ini terlihat sangat terpukul usai wasit meniupkan peluit akhir pertandingan di mana Man United berhasil melakukan comeback dengan dua gol dari Solksjaer dan Teddy Sheringham. Kuffour terlihat sangat terpukul sampai menangis tersungkur di lapangan. Bahkan, bertahun-tahun kemudian, ia mengaku masih merasakan trauma akibat pertandingan tersebut. Beruntung, kesedihannya bisa dikurangi karena dua tahun berselang, Munchen berhasil menjadi yang terbaik di Eropa usai melibas Valencia di final.