Media Polandia Khawatir Serangan Fans Garis Keras Egy Maulana Vikri
Begabungnya Egy Maulana Vikri ke salah satu klub kasta tertinggi Liga Polandia, Lechia Gdansk, sontak membuat namanya menjadi perhatian para penikmat sepakbola Negeri Elang Putih tersebut.
Namun ternyata bukan hanya Egy yang menjadi terkenal usai bergabung dengan klub asal Gdansk itu, namun juga suporter Indonesia yang turut ikut terkenal di Eropa, khususnya fanatisme suporter Indonesia.
- Egy Maulana Hanya Main 6 Menit, Timnas U-23 Hajar Singapura
- Gara-gara Egy, Media Polandia Rela Gunakan Bahasa Indonesia
- Gabung Klub Polandia, Egy Maulana Dipanggil Jokowi
- Begini Aksi Gemas Egy Maulana Vikri Saat Berbicara Bahasa Polandia
- Termasuk Egy, Bima Sakti Siapkan 24 Pemain hadapi Hadapi Jepang
1. Popularitas Lechia Gdansk
Membanjiri akun media sosial Lechia Gdansk dengan komentar dan juga meningkatkan jumlah follower klub baru Egy tersebut secara drastis, fanatisme suporter Indonesia tersebut bahkan sempat menarik perhatian salah satu media asal Polandia untuk mengulasnya.
Weszlo, media daring berbahasa Polandia itu beberapa hari yang lalu menulis tentang peningkatan popularitas akun Lechia GdaÅsk di situs jejaring sosial, sejak Egy Maulana Vikri menjadi pemain klub tersebut.
Lebih jauh, media tersebut juga memaparkan bahwa antusiasme suporter Indonesia bukan hanya sebatas mengikuti akun media sosial dan memberi komentar, namun juga tak segan hingga menunjukkan kemarahan kepada siapa pun yang dianggapnya mengganggu ataupun menghina idolanya tersebut.
2. Suporter Indonesia Seperti Anjing Gila
Penggemar garis keras Egy yang suka menunjukkan fanatismenya di sosial media, menurut media yang berbasis di Warsawa itu serupa dengan perilaku anjing gila yang tidak akan pernah membiarkan buruannya lolos.
Meski begitu media tersebut memaklumi apa yang dilakukan para penggemar Egy tersebut. Menurut mereka, tingkah penggemar Egy dari Indonesia melancarkan serangan brutal melalui internet, terutama di Instagram dan Facebook memiliki alasan yang kuat.
Para penggemar Egy tersebut hanya ingin melakukan pembalasan atas spanduk berbahasa Indonesia yang dipasang penggemar Lech Poznan saat menghadapi Lechi Gdansk beberapa waktu lalu.
Terlebih, spanduk yang dipasang bersifat offensip dengan kalimat yang seakan merendahkan pemain idola mereka tersebut, Egy Maulana Vikri.
3. Lechia Gdask Harus Berjaga-Jaga
Menurut media yang sama, fanatisme para penggemar Egy khususnya di media sosial seharusnya juga membuat Lechia Gdansk melakukan pengamanan ekstra.
Khususnya mengenai penampilan mereka yang tak kunjung mendapatkan kemenangan. Karena para tentara bayaran Indonesia (warganet) sangat mungkin untuk datang tiba-tiba menuntut pelatih Piotr Stokowiec untuk mundur.
Jika setidaknya dalam dua pertandingan mereka tak kunjung bisa meraih kemenangan, tagar StokowiecOut bisa saja dinaikkan di media sosial.
"Lechia adalah kami, bukan kamu!" bisa saja akan datang jauh dari Indonesia yang memiliki ratusan ribu suporter fanatik.