Tinggalkan Man United, Ibra Resmi Lepas Julukan Dewa Liga Domestik
Kabar mengejutkan datang dari raksasa Inggris, Manchester United. Klub yang bermarkas di Old Trafford itu mengumumkan telah memutusk kontrak salah satu bintangnya.
Pemain tersebut adalah penyerang jangkung asal Swedia, Zlatan Ibrahimovic. Dalam situs resminya per 22 Maret 2018 pukul 17:30 waktu setempat, Man United mengatakan bahwa Ibra sudah bukan lagi pemain mereka.
- Manchester United Temukan Pengganti Ibrahimovic
- Masa Depan di Man United Tak Jelas, Ibrahimovic Galau
- Bocor! Bukan Karena Cedera, Mantan Pemain Chelsea Sebut Ibrahimovic Hilang Karena Mourinho
- Zlatan Ibrahimovic Tandatangani Kontrak dengan LA Galaxy
- Bintang Arsenal Iringi Kepergian Ibrahimovic dari Man United
Meski belum ada pengumuman resmi, Ibra sendiri diisukan santer telah mengikat kontrak dengan klub Major League Soccer di Amerika Serikat, yakni LA Galaxy. Hal itu sendiri disampaikan oleh wartawan Sports Illustrated, Grant Wahl.
"Zlatan Ibrahimovic telah menandatangani kontrak senilai 3 juta USD (sekitar Rp41,37 miliar) dengan LA Galaxy selama dua tahun," kicau Grant.
1. Kedelapan
Bagi Anda yang tidak tahu, Ibrahimovic meruapakan salah satu pesepakbola yang tidak pernah betah berlama-lama di satu klub. Man United ini saja adalah klub ketujuh dalam karier profesionalnya.
Sebelum menjadi bagian sejarah Setan Merah, suami Helena Seger ini sudah lebih dulu memperkuat tujuh klub berbeda yang tersebar di lima negara berbeda.
Ketujuh klub tersebut antara lain, Malmo FF (Swedia), Ajax (Belanda), Juventus (Italia), Inter Milan (Italia), Barcelona (Spanyol), AC Milan (Italia), dan Paris Saint-Germain (Prancis).
Dari kedelapan klub yang telah dibelanya, Paris Saint-Germain menjadi kesebelasan terlama yang pernah ditinggali seorang Ibrahimovic. Tercatat empat musim dihabiskan pria kelahiran 3 Oktober 1981 di Paris.
2. Akhir Rekor Liga Domestik
Salah satu hal menarik dari kerier sepakbolanya adalah persentase klub yang ia perkuat untuk menjuarai liga domestik selalu tinggi. Bahkan bisa dipastikan, kehadiran Ibra bisa menjadi magnet sebuah klub untuk juara di liga domestik.
Dimulai ketika ia memperkuat Ajax sejak 2001 hingga 2004. Di tiga musim itu, ia mampu membawa Ajax menjadi juara Eredivisie (kasta tertinggi sepakbola Belanda) di musim 2001/02 dan 2003/04.
Hal serupa ia tunjukkan ketika menjadi pemain Juventus dan meraih dua gelar juara Serie A 2004/05 dan 2005/06. Sayangnya, dua gelar tersebut harus terhapus dari resume Ibra, lantaran Juventus mendapat hukuman sebagai bagian dari kasus Calciopoli.
Ketika bergabung dengan Inter Milan, Ibrahimovic menjadi sosok sentral keberhasilan Nerazzurri menjadi kampiun Serie A 2006/07, 2007/08, dan 2008/09.
Dalam bukunya, Ibra pernah menuliskan bahwa karier terburuknya adalah ketika memperkuat Barcelona. Namun, meski terburuk, setidaknya di sana Ibra mampu merasakan gelar juara La Liga 2009/10.
Selepas dari Barcelona, Ibra sempat memperkuat AC Milan selama dua musim saja. Meski sebentar, Ibra masih mampu memberi gelar juara Serie A 2010/11 untuk publik San Siro.
Gelar juara liga domestik terbanyak yang pernah dirasakan oleh Ibra sendiri hadir ketika ia memperkuat PSG. Sejak musim 2012/13 hingga 2015/16, Ibra mampu membuat PSG empat kali berturut-turut menjuara Ligue 1.
Sayangnya, rekor Ibra yang selalu mampu membawa klubnya menjadi jawara liga domestik harus terhenti ketika memperkuat Man United. Di musim 2016/17 lalu, Ibra hanya mampu membuat Setan Merah finis di peringkat enam dengan 69 poin.
Nah, dengan keputusan Man United yang memutus kontraknya, Ibra mau tidak mau juga harus melepas julukan Dewa Liga Domestik yang sempat disematkannya.
3. Rasakan Eropa
Meskipun selalu mampu membuat klubnya menjadi jawara liga domestik, ada satu catatan minor yang dimiliki Ibra dalam karier sepakbolanya.
Catatan itu adalah kegagalannya merasakan gelar juara Eropa saat menjadi bagian dari Malmo, Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, dan Paris Saint-Germain.
Entah itu Liga Champions atau Liga Europa, klub-klub yang dibela Ibra biasanya selalu gagal meraih gelar juara.
Namun, pada akhirnya rentetan kegagalan Ibra di kompetisi level Eropa akhirnya terhenti ketika ia memperkuat Man United.
Ya di kompetisi musim 2016/17, yang notabene musim perdananya bersama Man United, Ibra berhasil mengangkat trofi juara Liga Europa setelah menang 2-0 atas Ajax di partai final.