Sempat Dipukul Panpel, Pemain Sriwijaya Ini Tak Kapok Kembali ke Samarinda
Laga antara Sriwijaya FC kontra Borneo FC bakal digelar di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/03/18). Bagi bek sayap SFC, Marco Sandy Maraudje, duel ini sedikit berbeda karena ia punya pengalaman buruk melawan tim berjuluk Pesut Etam.
Di laga semifinal Piala Gubernur Kaltim, ia sempat dipukul oknum panpel saat ia mau masuk ke ruang ganti pemain. Itu terjadi pasca dirinya yang diusir oleh wasit karena kartu merah, lalu dihadang oleh oknum panpel dan dipukul.
1. Masih Ada Rasa Takut
Dijumpai usai pertandingan di Stadion Bumi Sriwijaya, Kamis (22/03/18), Marcho mengakui dirinya memang masih ada rasa takut-takut ketika kembali ke Samarinda. Tapi, itu tidak terlalu memberikan dampak baginya.
2. Fokus ke Pertandingan
Dia tak sendiri ke sana, karena ada rekan-rekannya yang siap membantu apapun yang terjadi nantinya. Dirinya datang untuk bertanding, dan mantan pemain PON Papua itu berharap semuanya berjalan dengan lancar dan adil.
“Saya akan fokus bertanding saja dan memberikan kemenangan buat tim,” ucapnya.
Semaksimal mungkin, dirinya mengakui tidak akan terpancing emosinya. Dia pun berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang dapat memancing emosi pemain lain. Dia mencoba untuk fokus dalam pertandingan dan melakukan apa yang dirasa perlu untuk menjegal pemain lawan.
3. Posisi Baru
Sementara soal posisinya yang mungkin bakal digeser ke posisi bek tengah, Marcho menyebut jika memang terasa canggung dengan posisi itu. Ada perbedaan dengan bermain saat dirinya bermain sebagai bek sayap, dengan bek tengah.
“Kalau bek sayap, dapat bola saya dribble. Tapi kalau bek tengah, mainnya sederhana saja,” ucapnya.
Tapi, Marcho menyebut jika bermain di posisi itu bukan hal yang baru. Sebelumnya saat masih bersama Persipura U-21, ia sempat bermain di posisi bek tengah.
“Jadi sudah terbiasa juga, tapi memang itu sudah lama jadi perlu sedikit penyesuaian,” jelasnya.