3 Pelatih yang Tertangkap Basah Lakukan Aksi Kontroversial di Indonesia
Iwan Setiawan kembali mencuri perhatian pasca Borneo FC hanya mampu bermain imbang 0-0 kala menjamu Sriwijaya FC di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (25/03/18). Di pertandingan perdana skuat Pesut Etam di Liga 1 2018 itu, Iwan nampak emosi kepada para suporter di stadion yang memintanya mundur usai laga tersebut.
Bukannya menerima kritikan suporter dengan tenang, Iwan Setiawan justru mengambil tindakan yang mengejutkan. Mantan pelatih Persebaya itu masuk ke dalam lapangan dan menghadap ke arah tribun yang dipenuhi para suporter Borneo FC.
Ini bukan kali pertama Iwan bertindak emosional menanggapi kritikan suporter di stadion. Saat melatih Persebaya, pelatih berkacamata itu bahkan pernah mengancungkan jari tengah kea rah Bonek, suporter setia Persebaya.
Namun Iwan bukan lah satu-satunya pelatih yang tertangkap basah melakukan aksi kontroversial. Berikut INDOSPORT merangkum 3 pelatih yang pernah melakukan tindakan yang menuai banyak kritikan tersebut saat berkecimpung di sepakbola nasional.
1. Hermansyah
Para pendukung Timnas Indonesia era 80-an pasti tak asing dengan sosok penjaga gawang kawakan, Hermansyah. Ia dikenal sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Salah satu 'jasa' yang mungkin tak akan pernah dilupakan ialah saat Hermansyah dkk hampir melenggang ke Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Namun, sayang di partai penentuan babak akhir kualifikasi (fase ketiga), Indonesia yang menjadi juara grup 3 B kalah dari Korsel yang juara grup 3 A. Nama Hermansyah kembali mencuat saat menjabat sebagai pelatih kiper untuk klub PS Bangka.
Namun kali ini namanya melambung bukan karena prestasi, melainkan aksi kontroversi yang merujuk 'gila' dilakukannya pada 2013 silam. Saat itu Hermansyah tertangkap kamera wartawan menunjukkan alat vitalnya.
Insiden itu terjadi saat laga babak 12 besar Grup I Divisi Utama PT Liga Indonesia, setelah PS Bangka mengimbangi tuan rumah PSIS Semarang 1-1 di Stadion Jatidiri, Senin (19/08/13). Ditenggarai Hermansyah nekat melakukan aksi 'memalukan' tersebut saat cekcok dirinya dengan salah seorang panpel.
Akibat tindakannya, Hermansyah kemudian diganjar hukuman oleh Komdis PSSI berupa larangan mendampingi tim selama 6 bulan plus denda Rp25 juta.
2. Luis Manuel Blanco
Luis Manuel Blanco mungkin dapat dilabeli sebagai salah satu pelatih Timnas Indonesia yang paling kontroversial. Pada 7 Februari 2013 silam, Blanco diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia U-23 saat PSSI kala itu mengalami dualisme.
Rekam jejak pelatih Argentina itu juga menuai kontroversi karena Blanco mengaku sempat membesut Timnas China U-20. Namun setelah ditelusuri, Blanco nyatanya hanya pernah menjadi pelatih Timnas Beijing U-20.
Kehadiran Blanco kala itu sebagai pelatih Timnas U-23 juga membuat nasib Nilmaizar yang kala itu masih menjadi pelatih menjadi tak jelas. Tak berhenti sampai di situ, Blanco juga membuat suasana pemusatan latihan Timnas Indonesia menjadi kacau.
Ia mencoret 14 pemain dari 21 pemain yang dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia karena dianggap melakukan tindakan indisipliner. Keputusan Blanco itu menyulut kekesalan pemain yang menyebut pelatih Argentina itu tak tahu kondisi pemain yang baru saja memperkuat klub di ISL.
Tak lama menjadi pelatih, Balnco akhirnya dipecat oleh Badan Tim Nasional yang kala itu dipimpin La Nyalla Matalitti. Blanco sempat melawan dan menunjuk kuasa hukum, namun tuntutan tak dilanjutkan dan ia memilih untuk pulang ke Argentina.
3. Iwan Setiawan
Sebelum tertangkap basah menantang suporter Borneo, Iwan pernah tertangkap kamera mengacungkan jari tengah ke arah Bonek, ketika bus Persebaya akan keluar dari markas Martapura FC, Stadion Demang Lehman, tahun lalu.
Pelatih 49 tahun tersebut tak terima dengan protes Bonek atas kekalahan Persebaya. Iwan kemudian tak sanggup menahan emosi dan berusaha untuk mendatangi kerumunan Bonek untuk menantang berkelahi, saat keluar dari Stadion Demang Lehman.
Akibat perbuatannya, Iwan kemudian mendapat sanksi dari manajemen Persebaya berupa larangan menemani tim berlaga di satu pertandingan Liga 2. Selain itu, pria asal Medan itu juga didenda sebesar Rp100 juta.
Iwan Setiawan juga sempat berseteru pada November 2017 lalu. Hal itu bermula setelah Iwan mengucapkan kalimat kontroversial jelang Piala AFF U-18 2017 lalu.
Dirinya menjelaskan bahwa Indra tidak layak menukangi Timnas U-19 pada saat itu. Mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut menambahkan bahwa Indra selalu gagal saat menangani Timnas U-19 dalam beberapa tahun terakhir. Iwan pun menegaskan dirinya lebih cocok dibandingkan dengan Indra dalam melatih Timnas U-19.
Namun pada akhirnya kedua pelatih itu saling memaafkan. Indra Sjafri enggan membuat polemik berkepanjangan dan memilih untuk memaafkan Iwan Setiawan.