x

3 Pelatih 'Terbaik' Indonesia yang Tak Pernah Latih Timnas

Sabtu, 31 Maret 2018 22:10 WIB
Editor: Gerry Crisandy
3 Pelatih 'Terbaik' Indonesia yang Tak Pernah Latih Timnas.

Menunjuk pelatih asing untuk menukangi tim nasional adalah sebuah tradisi lama dalam sepakbola Indonesia. Sejak pertama kali tim nasional terbentuk -- yang masih berada di bawah Hindia Belanda -- Indonesia memang kerap dilatih oleh pelatih-pelatih berpaspor negara lain.

Baru pada tahun 1966, pelatih kelahiran Indonesia pertama kali ditunjuk untuk duduk di kursi kepelatihan. Endang Witarsa, seorang lulusan kedokteran gigi kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, kala itu dipercaya untuk menukangi Timnas.

Tidak ada yang salah dengan menggunakan pelatih asing. Siapapun pelatihnya, kepentingan dan prestasi Timnas harus menjadi prioritas dalam pemilihan posisi penting dalam perkembangan sepakbola suatu negara ini. 

Bagaimanapun dengan pelatih-pelatih asing masuk ke dalam kandidat, terdapat beberapa pelatih-pelatih terbaik lokal yang tidak mendapat kesempatan untuk mengasuh Timnas Indonesia. Bahkan bagi pelatih-pelatih yang telah menempatkan namanya di jajaran arsitek juara Liga Indonesia.


1. Kas Hartadi

Kas Hartadi

Sebelum menjadi seorang pelatih, nama Kas Hartadi telah dikenal sebagai salah satu bintang sepakbola Indonesia. Tiga gelar juara diraihnya bersama Kramayudha Tiga Berlian dan satu titel lainnya bersama Arseto Solo.

Tidak hanya itu, Kas juga berpartisipasi dalam raihan medali emas cabang sepakbola di Sea Games 1991 bersama Timnas Indonesia.

Di tahun 2004, kemudian Kas memutuskan untung gantung sepatu. Ia tak begitu saja meninggalkan olahraga kulit bundar, melanjutkan perjalanannya sebagai pelatih.

Memulai kariernya di pinggir lapangan di Sekayu Youth Soccer Academy, sebuah tim untuk bakat-bakat muda di Sumatera Selatan, Kas kemudian ditunjuk untuk menukangi Timnas U-13. 

Beberapa tahun kemudian, ia kembali ke Sumatera Selatan, kali ini ke Sriwijaya FC U-21 di tahun 2009, sebelum menjadi asisten Ivan Kolev di tim utama dua tahun berikutnya. 

Di tahun 2011, Kas dipercaya sebagai pelatih utama, menggantikan Kolev. Tidak menyia-nyiakan kepercayaan tersebut, Kas mengantarkan titel juara Liga Indonesia di akhir musim. Sriwijaya di bawah asuhannya merupakan satu tim yang paling disegani di kancah nusantara kala itu.

Kini, Kas Hartadi melatih Kalteng Putra FC di Liga 2 dan masih belum pernah mendapatkan telepon panggilan untuk melatih Tim Garuda.


2. Jaya Hartono

Jaya Hartono

Saat masih aktif di lapangan hijau, Jaya Hartono pernah membela tim-tim seperti Mitra Surabaya, BPD Jateng, Gresik United dan Persik Kediri. Namun prestasi terbaiknya datang saat ia membela Niac Mitra dan menjadi juara di tahun 1987 dan runner-up di tahun berikutnya.

Setelah pensiun, Jaya Hartono si pelatih mulai dikenal saat ia mengarsiteki Persik Kediri. Masih dapat dibilang sebagai 'anak baru' dalam kepelatihan, Jaya mampu membawa tim Macan Putih ke podium juara pada tahun 2003.

Selain Persik, Jaya juga pernah dipercaya melatih tim-tim besar lainnya seperti Persiba Balikpapan, Deltras Sidoarjo, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Tapi, seperti Kas Hartadi, Jaya masih belum mendapatkan panggilan untuk menjadi pelatih Timnas.


3. Djajang Nurjaman

Mantan pelatih Persib Bandung, Djajang Nurdjaman

Legenda hidup Persib Bandung, Djajang Nurjaman berhasil mempersembahkan gelar juara kepada Maung Bandung sebagai dari lapangan, maupun pinggir lapangan.

Saat masih bermain, Djanur -- sapaan akrabnya, meraih medali juara bersama Persib di tahun 1986, 1989/90 dan 1993/94. Kemudian, ia kembali menjadi pahlawan Persib, mengantarkan gelar kampiun di tahun 2014. Gelar ini tidak hanya spesial karena Djanur merupakan seorang legenda klub, tapi juga karena ia mengantarka gelar pertama klub kebanggaan Bobotoh tersebut dalam 19 tahun.

Kini, Djanur masih berada di kursi pelatih, tapi untuk tim yang berbeda, PSMS Medan. Tapi namanya belum dikaitkan dengan kursi panas kepelatihan Timnas Indonesia. Meskipun, bukan tidak mungkin, di masa yang akan datang, Djanur akan mendapat kepercayaan untuk menjadi pelatih Timnas.

Djajang NurdjamanKas HartadiTimnas IndonesiaLiga Indonesia

Berita Terkini